Budidaya Jeruk Manis di Seberang Taluk Hilir Terancam Gagal

Budidaya Jeruk Manis di Seberang Taluk Hilir Terancam Gagal
Ilustrasi. ( ktc )

TELUK KUANTAN- Tahun 2013 lalu, kelompok tani jeruk manis di Desa Seberang Taluk Hilir Kecamatan Kuantan Tengah mendapat bantuan bibit dan pupuk dari APBD Provinsi Riau melalui dinas Tanaman Pangan Kabupaten Kuansing untuk mengembangkan budidaya tanaman jeruk manis di lahan seluas lebih kurang 25 hektar di Desa tersebut.

Namun proyek budidaya tersebut saat ini terancam gagal, karena setelah beberapa bulan berjalan, bibit yang ditanam tak kunjung ada perkembangan. Hal ini membuat para petani patah semangat, karena mereka menuding, kualitas bibit yang dibagikan kepada mereka tidak bagus. Sehingga saat ini banyak tanaman tersebut sudah tidak dirawat lagi oleh petani.

"Bibitnya tidak bagus, masak sudah lebih tiga bulan ditanam, masih tidak ada perkembangannya. Ini bikin capek kita merawatnya saja,"ujar Ahmad salah seorang petani saat berbincang dengan wartawan beberapa waktu lalu.

Hal senada juga disampaikan petani lainnya, Iwan. Ia mengatakan kalau bibit yang diberikan tersebut kemungkinan sudah berusia tua."Mungkin bibitnya sudah tua, jadi tidak berkembang, biasalah ini kan proyek,"tuding.

Sehingga diakuinya, saat ini kondisi lahan tersebut sudah kurang terawat dan ditumbuhi semak-semak."Banyak para petani ini yang patah semangat,"ucapnya.

Menanggapi hal ini, Kabid produksi dinas Tanaman Pangan Kabupaten Kuansing, Anida, SP menilai bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya akibat dari kualitas bibit yang dibagikan."Menurut kami memang ada mungkin sebagian bibit yang tidak bagus atau kerdil, tapi tidak semuanya, itu hanya sebagian saja,"terangnya.

Tapi yang menjadi penyebab utamanya kata Anida yaitu musim kemarau yang cukup panjang."Ini salah satunya karena kemarau, jadi semenjak ditanam, belum pernah turun hujan yang memadai. Menurut kami ini salah satu penyebabnya,"ujar Anida lagi.

Disamping itu katanya, cara menanam yang kurang dipahami petani. Sebab kata Anida, ada sebagian petani yang tidak membuka pelastik (polibek) saat menanam. Hal ini otomatis akar tanaman akan sulit berkembang.

"Kita sudah koordinasikan dengan penyuluh agar mengimbau petani, nanti kalau sudah turun hujan yang cukup agar tanaman yang tidak dibuka polibeknya supaya dibuka dan ditanam kembali."Tapi kita tunggu hujan yang cukup dulu, kalau saat ini kita cabut, akan membuat tanaman mati,"sebutnya.

Dirinya berharap petani agar senantiasa merawat tanaman tersebut karena itu semua untuk kesejahteraan para petani itu sendiri."Pemerintah sudah memberikan bantuan, sayang kalau disia-siakan,"pungkasnya.(Utr)

Berita Lainnya

Index