Razia Kuku Panjang , Ujung Ibu Jari Siswa SMAN 1 Singingi Terpotong

Razia Kuku Panjang , Ujung Ibu Jari Siswa SMAN 1 Singingi Terpotong
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Singingi, Drs Maspar saat diwawancarai wartawan. ( ktc )

TELUK KUANTAN- Warga Kecamatan Singingi sempat heboh dengan kejadian salah seorang siswa SMAN Negeri 1 Singingi yang terpotong salah satu jarinya, apalagi pelakunya seorang Kepala sekolah ( Kepsek ).  Namun saat ditelusuri, ternyata kejadian tersebut memang benar, namun bukan terpotong seluruhnya namun dibagian ujung ibu jarinya sehingga mengeluarkan darah cukup banyak saat kejadian. Peristiwa ini  terjadi  saat pihak sekolah hendak menertibkan siswa siswa yang memiliki kuku panjang

Nasib nahas tersebut dialami JK (15), siswa kelas X SMA N 1 Singingi pada  hari Kamis (17/10/13) sekira pukul 9.30 Wib, usai ujung ibu jarinya terpotong dan mengalami luka serius JK dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Singingi, Drs Maspar ketika diwawancarai wartawan diruang kerjanya, Rabu (23/10 ) siang mengakui perbuatanya itu, namun pria berjenggot ini berdalih penyebab lukanya jari JK bukan disengaja, melainkan untuk mendidik.

 "Atas kejadian itu saya akui salah, namun bukan niat saya untuk memotong jarinya JK, " ungkap Maspar seraya berristighfar.

Kendatipun diakuinya, namun dirinya siap bertanggungjawab dan diproses secara hukum." Mau dibilang bagaimana lagi, nasi sudah jadi bubur, saya siap bertanggungjawab didepan hukum," katanya.

Lebih lanjut Maspar menceritakan kejadian  itu berawal, pagi itu Kamis tanggal 17 oktober 2013, sekira pukul 9.30 sebelum dirinya memulai mengajar di kelas tersebut terlebih dahulu seluruh siswa diwajibkan mengikuti Kompetensi Inti (KI).

Dalam program KI tersebut kata Maspar, dirinya memeriksa kelengkapan dan kebersihan seluruh siswa, termasuk bagi siswa yang memiliki kuku panjang harus dipotong. " Ternyata JK ini kukunya panjang, lalu saya potong, eh ternyata ujung ibu  jarinya ikut terpotong," cetus Maspar.

Diakui Maspar, JK ini telah berkali kali dikasih peringatan agar kukunya tersebut segera dipotong, namun belum juga dipotong. " Pada hari itu entah kenapa, saya ingin sekali memotongnya kukunya, begitu saya potong yang kena jarinya sehingga darah mengalir cukup banyak," jelasnya lagi.

Kepala sekolah yang berusia 49 tahun ini segera melarikan JK ke Puskesmas untuk perawatan. Berselang 15 menit kemudian, JK dirawat di puskesmas, JK Kembali mengikuti mata pelajaran selanjutnya.

Kendatipun JK sudah diobati, namun Maspar tak tinggal diam, setelah biaya perobatan ditanggung oleh dirinya, Maspar langsung menghubungi orangtua JK untuk permintaan maaf. Tidak hanya permintaan maaf, Maspar selaku orang kuantan yang dikenal dengan adat istiadat juga telah menebus kesalahan secara adat.

"Selaku orang beradat, saya juga telah menebus kesalahan kepada adat, " paparnya.

Sebagai orang awam dirinya juga telah membiayai perobatan JK di Puskesmas dan memberikan santunan kepada JK sebesar Rp 150 ribu.

Sementara itu JK siswa yang menjadi korban hingga berita ini diturunkan belum dapat dihubungi terkait kejadian ini. ( isa )

Berita Lainnya

Index