Dituduh Dukun Cabul dan Punya Ilmu Mistis, Pria Berusia 82 Tahun Tewas Dibakar di Inuman

Dituduh Dukun Cabul dan Punya Ilmu Mistis, Pria Berusia 82 Tahun  Tewas Dibakar di Inuman
Polisi dan warga menyiram air ke jasad Paiman yang tewas usai kejadia. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Nasib mengenaskan dialami oleh Paiman ( 82 ). Pria usia lanjut ini meregang nyawa setelah dibakar massa di desa Pulau Panjang Hilir kecamatan Inuman, Kamis ( 3/10 ) kemaren sekitar pukul 15.00 WIB sore. Diduga, pembakaran terhadap Paiman karena yang bersangkutan dianggap melakukan memiliki ilmu mistis dan melakukan praktek pencabulan terhadap warga yang berobat kepada dirinya selama ini terutama kaum wanita. Walau sejauh ini belum dapat dipastikan korban melakukan hal itu.
Sebelum Paiman terwas dibakar, dirinya memang sempat dipanggil fihak sekolah untuk mengobat siswa SMP Negeri 3 Inuman yang mengalami kesurupan sebanyak dua kali.  Kejadian pertama Jumat ( 27/9 ) yang lalu dan yang terakhir pada hari Rabu ( 2/10 ) yang lalu. Pada kejadian terakhir, sebanyak 12 siswa mengalami keserupan.
Dari informasi yang dikumpulkan, setiap kali siswa mengalami kesurupan mereka berteriak memanggil  mbah ( panggilan orang tua dari suku Jawa ). Karena kejadian telah terjadi dua kali dan setiap kejadian siswa kesurupan memanggil mbah, maka fihak sekolah berinisiatfi mencari dukun yang berasal dari Jawa.
Kebetulan Paiman yang telah menetap di Inuman selama setahun lebih, dikenal juga memiliki kemampuan melakukan pengobatan ( dukun ). Karena itu fihak sekolah kemudian berusaha melakukan pengobatan kepada Paiman. Selain mengobati siswa Paiman juga melakukan pengobatan sekolah agar kejadian keserupan tidak terulang dimasa mendatang.
Pada peristiwa kesurupan terakhir, Kepsek SMPN Negeri 3 Inuman, Anasri, S.Pd sempat membawa 12 siswa tersebut ke tempat Paiman untuk dilakukan pengobatan. Namun saat perjalanan pulang  kembali ke sekolah usai membawa 12 siswa berobat, tiba-tiba sang Kepsek jatuh pingsan. saat jatuh pingsan tersebut, sang Kepsek juga berteriak-teriak memanggil mbah.
Sang Kepsek kemudian dibawa ke Puskesmas untuk dirawat dan kemudian pulang kembali ke rumah. Namun pada Rabu malam, nyawa Anasri tak tertolong dan meninggal dunia.
Berulangnya peristiwa kesurupan siswa yang disertai teriakan memanggil mbah dan begitu juga dengan  Anasri yang memanggil mbah sebelum meninggal dunia memicu terjadi praduga-praduga ditengah-tenghah warga. Ada yang  menganggap sejak kehadian Paiman sering terjadi peritiswa aneh dan horor, ditambah lagi  beredar informasi yang tak jelas sumbernya dalam praktek perdukunan, Paiman sering melakukan aksi cabul seperti meminta pasien membuka busana.
Informasi yang simpang siur tak jelas mengenai perilaku Paiman selama ini termasuk kejadian yang menimpa siswa dan meninggalnya Anasri, serta kasus-kasus lainnya, entah dari mana asalnya tiba-tiba Paiman ditemukan tewas dipanggang di sebuah pulau pasir di desa Pulau Panjang Inuman dengan mengunakan kayu dan bensin Kamis kemaren sekitar pukul 15.00 WIB. Akibatnya  tubuh pria tua malang ini tinggal tulang belulang karena sebagian besar daging sudah habis terbakar.
Kapolsek Cerenti yang juga membawahi Kecamatan Inuman, AKP Jannes Purba, yang dihubungi Kamis sore kemaren membenarkan kejadian tersebut. Kapolsek berjanji akan mengusut kejadian tersebut hingga tuntas. Karena itu usai kejadian mereka   menyelidiki pelaku dan motif dibalik perisiwa mengenaskan tersebut.
Menurut Carlos, Paiman tewas terbakar 2,5 kilometer dari rumahnya. " Kita akan terus usut  kejadian ini hingga tuntas,"pungkasnya. ( isa )

Berita Lainnya

Index