Leher Belakang Dibacok Saat Tawuran, Siswa SMK Semarang Tewas

Leher Belakang Dibacok Saat Tawuran, Siswa SMK Semarang Tewas
Pelajar Semarang tewas dibacok saat tawuran. ©2013 Merdeka.com/Parwito


SEMARANG - Satu siswa SMK Sudirman Ungaran, Kabupaten Semarang atas nama Alga Hidayat (15) warga Pudakpayung Sewan, RT 5 RW 4 Kelurahan Pudakpayung, Kota Semarang tewas terkena bacokan pada leher belakang saat terlibat tawuran antar pelajar di Lingkungan Tambakboyo, Ambarawa, Jawa Tengah Jumat(27/9)sore.

Korban sempat dibawa oleh warga yang saat itu berada di sekitar lokasi ke RSUD Ambarawa untuk menjalani perawatan. Namun karena terluka parah dan mengalami pendarahan banyak maka Alga akhirnya meninggal dalam perawatan tim medis, Jumat(27/9) sekitar pukul 23.40 WIB malam.

Informasi yang berhasil dihimpun merdeka.com, polisi baik Polsek Bawen maupun Polsek Ambarawa sempat melakukan penyisiran di dua wilayah yakni Bawen dan Ambarawa yang ditengarai bakal menjadi tempat tawuran. Namun, polisi tidak menemukan adanya indikasi tawuran.

Kasubag Humas Polres Semarang, AKP Endang Suprobo saat dikonfirmasi menyatakan, ketika melakukan pengecekan ke RSUD Ambarawa polisi mendapat keterangan bahwa tidak ada apa-apa atau tidak ada yang mengkhawatirkan tentang kondisi korban.

"Pascamelakukan penyisiran, polisi tidak menemukan indikasi tawuran. Yang kita lihat, banyak warga yang bergerombol dan menemukan kondisi korban sudah tergeletak di jalan. Dia pelajar atau tidak kita juga tidak tahu," ungkapnya kepada wartawan Sabtu(28/9).

Selain menemukan korban dan membawa ke rumah sakit, warga juga mengamankan sebanyak 38 siswa yang diduga terlibat untuk diserahkan ke Polsek Ambarawa guna keperluan pendataan dan pembinaan. "Kami belum tahu kalo korban akhirnya meninggal, karena keterangan dari rumah sakit yang bersangkutan baik-baik saja," ujarnya.

Di sisi lain, Agus Saputra (16) siswa kelas XI SMK Sudirman Ungaran atau kakak kelas korban saat ditanya seputar kejadian tersebut mengaku tidak tahu menahu sebab dia sedang mengikuti praktik kerja lapangan di Ambarawa.

"Saya mendengar kabar itu, tapi tidak paham dan tidak berada di lokasi mengingat masih praktik di bengkel las di Ambarawa," ujarnya saat ditemui di rumah duka.

Ditambahkan Endang, bila mendiang memang benar korban tawuran dan keluarga korban tidak melapor ke Polisi, pihaknya tidak bisa menangani atau memproses kasus ini.

Sebab untuk melakukan penyelidikan, Polisi harus mendapat laporan terlebih dahulu termasuk mengantongi hasil visum ataupun autopsi korban. "Sampai saat ini kami belum mendapat laporan dari keluarga korban," pungkasnya.( sumber : merdeka.com )

Berita Lainnya

Index