TELUK KUANTAN-Pembangunan jembatan senilai Rp 8,6 miliar yang terletak di Desa Mudik Ulo, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuansing dinilai menyimpang dari perencanaan semula.
Penyimpangan tersebut bisa dilihat pada tiang pancang jembatan yang ditanam untuk penahan tapak atau pondasi. Menurut data yang dihimpun riauterkini.com, berdasarkan perencanaan awal tiang pancang yang ditanam yakni sepanjang 10 meter. Namun bagi PT Pagar Alam Perkasa sebagai kontraktor pelaksana, tiang pancang hanya ditanam sepanjang 6 hingga 7 meter.
Lalu tiang yang tadinya sepanjang 10 meter, pihak rekanan memotongnya. Lantas sisa tiang yang telah dipotong sepanjang 3 dan 4 meter tersebut kini masih tergeletak dilokasi proyek jembatan itu.
Salah seorang pengawas lapangan PT. Pagar Alam Perkasa, Dono ketika dikonfirmasi riauterkini.com , Rabu (25/9) membenarkan jika kedalaman tiang pancang tersebut telah menyimpang dari perencanaan awal yang dibuat oleh Dinas Bina Marga, Kabupaten Kuansing yakni sedalam 10 meter.
Dipangkasnya kedalaman tiang pancang oleh Kontraktor pelaksana kata Dono, karena tiang sepanjang 10 meter itu saat ditanam dengan memakai alat penumbuk seberat 3,5 ton itu tidak lagi mampu menumbuk hingga kedalaman 10 meter.
"Bisanya hanya sedalam 6 dan 7 meter, karena dibawah sudah mentok, tanahnya keras sekali, jika kami paksakan tiang itu pasti hancur," kata Dono menjelaskan.
Lanjutnya, setelah berkoordinasi dengan pihak Bina Marga Kabupaten Kuansing, pihak rekanan di instruksikan untuk menanam tiang pancang sedalam batas kemampuan alat tumbuk.
"Setelah kami mendapatkan instruksi dari bina marga, maka kedalaman tiang kami sudahi dengan batas kemampuan alat tumbuk, dan sisa tiang kami potong," papar Dono.
Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga, Kabupaten Kuansing, Azwan ketika dikonfirmasi riauterkini.com mengakui jika kedalam tiang pancang jembatan Desa Mudik Ulo tersebut agak tidak sesuai dengan perencanaan awal, sebab paktor tanah tempat pembangunan jembatan itu yang menyebabkan harus berubah.
"Memang perencanaan awal kita targetkan sedalam 10 meter, tapi ndak bisa karena sudah mencapai batas sondir (batas kekerasan tanah-red) sehingga kami memutuskan agar kedalaman tiang pancang cukup sebatas kemampuan alat tumbuk," jelas Azwan.
Langkah ini diambil sebut Azwan, mengingat jika dipaksakan akan mengakibatkan sejumlah tiang pancang akan patah, dan akan lebih berbahaya lagi bagi ketahanan jembatan itu.
Kendatipun kedalaman tiang pancang tidak sesuai dengan perencanaan semula, Azwan merasa yakin jika kedalam itu tidak akan mempengaruhi ketahanan jembatan kelak.
"Ndak berpengaruhlah, karena tiang yang sudah ditanam sekarang sudah sampai batas sondir, artinya dengan kedalaman yang dikerjakan oleh rekanan itu sudah mencapai dasar tanah keras, sehingga tidak akan mengurangi bobot jembatan" beber Azwan.( sumber : riauterkini.com )
Proyek Jembatan Rp 8,6 Miliar di Mudik Ulo Diduga tak Sesuai Rencana
Redaksi
Jumat, 27 September 2013 - 01:46:00 WIB
Pilihan Redaksi
IndexWah, Terinspirasi dari Jokowi, Pasangan Lurus Luncurkan Kartu Riau Sejahtera
Berniat Beli Senpi dengan Upal, 2 Pemuda Dikerangkeng
Sukarmis : Kuansing Dukung Ketua Golkar Riau Jadi Cagubri
Sekda Buka Acara Legal Drafting Penyusunan Prohuda
Ustazah Mama Dedeh Bakal Meriahkan HUT Kuansing
Lakukan Reevaluasi Pendirian Kabupaten Kuansing
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Sosial & Agama
Tahun 2023 Angka Pengangguran Di Kuansing Meningkat, Pertumbuhan Ekonomi Turun Dibanding 2022
Senin, 06 Mei 2024 - 17:04:18 Wib Sosial & Agama
Tingkatkan Kebersamaan, Lurah Sungai Jering Silahturahmi dan Serap Aspirasi Warga
Sabtu, 04 Mei 2024 - 17:33:25 Wib Sosial & Agama
279 Calon Jamaan Haji Kuansing Berangkat 22 Mei 2024
Kamis, 02 Mei 2024 - 21:21:22 Wib Sosial & Agama
Kamis Besok, Ketua PWI Riau Lantik Pengurus PWI Kuansing
Rabu, 24 April 2024 - 21:21:10 Wib Sosial & Agama