Dijambret Dekat Pos Polisi, Guru di Pelalawan Babak Belur dan Nyaris Tewas

Dijambret Dekat Pos Polisi, Guru di Pelalawan  Babak Belur dan Nyaris Tewas
Ilustrasi. ( ktc )

PANGKALAN KERINCI - Tindak kejahatan kembali terjadi di Kabupaten Pelalawan, bahkan tidak mengenal waktu dan tempat. Kali ini giliran seorang guru wanita menjadi korbannya.


Lyra Afriani, seorang guru yang mengajar di SMP Negri 2 Pangkalan Kuras bahkan terpaksa harus terbaring di rumah sakit hingga mengalami koma sampai beberapa hari. Pasalnya, pada Selasa pagi lalu (20/8/2013), sekitar pukul 7.20 WIB, ibu guru muda ini menjadi korban penjambretan di Jalan Lintas Timur Sorek.


"Waktu itu Lyra berangkat dari rumahnya untuk pergi mengajar di SMP Negeri 2 Pangkalan Kuras. Tapi nasib sial menimpanya, dalam perjalanan Lyra dijambret hingga terbaring koma seperti ini," kata salah satu keluarga  korban, Yentri, yang kini terpaksa harus dirawat di RS Santa Maria Pekanbaru, Sabtu (24/8/2013).


Yentri mengatakan bahwa pada Selasa pagi itu (20/8), jalanan memang agak berkabut. Korban kemudian melintas di jalan melaluipos Polisi Simpang Panjing Sorek 2.


Saat itu, korban sudah merasa ada yang membuntutinya namun korban tetap memacu kendaraannya menuju ke sekolah. "Di saat itulah, pelaku melancarkan aksinya merebut tas korban. Karena korban mempertahankan tasnya, akhirnya korban terjatuh dari motornya hingga babak belur," kata Yentri menuturkan pengakuan korban.


Menurut pengakuan korban, sambung Yentri, pelaku penjambretan itu berjumlah dua orang dengan menggunakan satu motor yakniYamaha Jupiter, namun korban memang tidak ingat berapa nomor plat kendaraanya.


"Tas dan sejumlah isinya berhasil dibawa kabur pelaku, pelaku berjumlah dua orang dengan menggunakan motor sepeda motor  Yamaha Jupiter," jelasnya.


Sementara itu, Ketua PGRI Pelalawan, M Syafi'I, S.Pd, M.Si, saat dikonfirmasi usai menjenguk kondisi korban di rumah sakit mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan pada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku penjambretan tersebut.


Apalagi menurut pengamatannya, dalam dua bulan terakhir ini sudah ada dua kali kejadian serupa. Karena itu, dirinya meminta para pelaku untuk ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. "Bisa jadi ini modus baru, karena dalam dua bulan terakhir ini sudah ada dua kali kejadian serupa. Tentunya ini perlu ditindak lanjuti oleh aparat kepolisian," tegasnya.


Ditambahkannya, selain tindak lanjut dari Polisi, dirinya juga selaku Ketua PGRI Pelalawan menghimbau pada para guru untuk berhati-hati dalam perjalanan ketika akan berangkat atau pulang melaksanakan tugas. "Sebaiknya saat ini untuk lebih waspada ketika dalam perjalanan untuk menuju sekolah, baik berangkat maupun pulang, apalagi sendirian," ringkasnya.( sumber : goriau.com )

Berita Lainnya

Index