Cemburu, Cewek Penjual Bir Tewas Dibantai Suaminya Pakai Batu Gilingan Cabai

Cemburu, Cewek Penjual Bir Tewas Dibantai Suaminya Pakai Batu Gilingan Cabai
Ilustrasi. ( grc/ktc )

BATAM - Â Dibakar api cemburu, Rangga menghajar istrinya Siti Sugiarti alias Asti, seorang sales promotion girl (SPG) minuman bir Tiger di Windsor Foodcourt, Batam. Asti ditemukan tewas di kamar kosnya, lantai tiga Windsor Centre Nomor 05, di depan Hotel Hai-Hai, Nagoya, Kamis (22/8) sekitar pukul 09.30 WIB.


Awalnya, kematian Siti jadi misteri beberapa jam, sebelum akhirnya terungkap wanita 24 tahun itu dibunuh suaminya sendiri, Rangga.


Saat ditemukan, Siti dalam posisi terlentang dengan darah bersimbah di kepalanya. Polisi bergerak cepat mengungkap motif, siapa pembunuh, serta cara membunuhnya. Dugaan awal saat olah tempat kejadian perkara, pembunuh Siti adalah orang terdekatnya.


Rangga, suami perempuan ini pun langsung diciduk. ''Motifnya asmara,'' ujar Kapolsek Lubukbaja Kompol Aris Rusdianto di kamar jenazah RSOB-BP Batam, Kamis (22/8).


Menurut Aris, lelaki itu cemburu setelah mengetahui istrinya janjian dengan lelaki lain.


Rangga memukul kepala bagian belakang dan tengah Siti hingga robek dan tewas di tempat menggunakan ulekan cabai yang terbuat dari batu. Untuk menghilangkan jejak perbuatannya, ulekan cabai yang digunakan untuk memukul kepala istrinya itu oleh Rangga sengaja disembunyikan dalam kamar kosnya.


Demikian juga dengan celana yang digunakan untuk mengelap darah dari luka di kepala yang berceceran di lantai maupun di tempat tidur juga disembunyikan. Namun polisi dapat menemukan barang bukti untuk membunuh maupun menghilangkan jejak pembunuhan itu.


Menurut beberapa kawan sekerjanya, Anjar dan Sherly, yang datang ke kamar jenazah, malam itu sebelum Asti (panggilan akrab korban) ditemukan tewas di tempat kosnya, memang sedang off (tak masuk kerja).


Bahkan korban, bersama anaknya Icha yang masih berumur 3 tahun, berboncengan dengan suaminya jalan-jalan di kawasan Nagoya.


Menurut Aris Rusdianto, Siti dibunuh sekitar pukul 03.30 WIB. Untuk mengelabui, menghilangkan jejak dan membuat alibi, Rangga pura-pura sedih dan menangis melapor ke ketua RW setempat.


Rangga melapor bahwa istrinya, Siti meninggal dunia dalam kamar kos karena baru saja jatuh dari motor dan kepalanya membentur aspal jalan.


Namun beberapa warga dan ketua RW tak percaya begitu saja dengan apa yang sudah diceritakan Rangga. Warga langsung menghubungi Polsek Lubukbaja.


Saat membunuh, Icha, anak semata wayangnya lagi terlelap. Menurut Aris, tak ada satu pun tetangga kos yang mendengar adanya kegaduhan dalam rumah tangga Siti, saat subuh.


Info yang didapat dari beberapa kawan kerjanya, Siti ada janji ketemuan dengan laki-laki yang sampai saat ini identitasnya masih dilacak polisi. Namun, janji bertemu dengan laki-laki lain itu diketahui Rangga.


Diikutilah ke mana Siti keluar saat itu. Tak lama Siti balik ke tempat kosnya malam hari. Mungkin karena sudah tahu apa yang diperbuat istrinya, Rangga emosi dan kalap. Sehingga terjadilah pembunuhan itu.


Rangga sendiri diketahui tak ada kerja lagi sudah seminggu lamanya. Ia sebelumnya kerja menjaga toko di kawasan Nagoya.


''Asti baru-baru ini pernah curhat kalau suaminya sudah tak lagi bekerja, nganggur. Apalagi si Icha (anak semata wayang korban) kondisinya lagi panas demam tinggi. Namun di tempat kerja, Asti tak pernah buat masalah dengan kawan kerjanya. Orangnya baik dan mengalah,'' ujar Sherly, kawan kerja Siti.( jpnn.com)

Berita Lainnya

Index