Warga Muhammadiyah Kuansing, Awal Puasa Berbeda Lebaran Sama

Warga Muhammadiyah Kuansing, Awal Puasa Berbeda  Lebaran Sama
Muhhammadiyah. ( ktc )

TELUK KUANTAN – Meski pemerintah kemungkina besar awal Ramadhan 1434 Hijriah mulai pada Rabu (10/7), namun Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 9 Juli.

Hal tersebut berdasarkan Hijab yang telah ditetapkan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, ditandatangani Ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Sekretaris umum PP Mummadiyah Danarto, yang tertuang tertuang dalam Maklumat No.04/MLM/I.0/E/2013 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Dzulhijah 1434 H pada 23 Mei.

“ Memang pada tahun ini terdapat potensi perbedaan dalam penetapan awal Ramadan, meski berpotensi ada perbedaan dengan pemerintah, namun penetapan Hari Raya Idul Fitri akan terjadi persamaaan,” ungkap Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kuantan Singingi, Dr. Yusri Rasul, M.Pd ketika dihubungi waratwan, Minggu (7/7) kemaren.

Diakuinya dengan ditetapkan Hizab awal Ramadhan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada selasa (9/7), tentu saja ada potensi perbedaan dalam penetapan awal ramadhan, namun hal itu tidak perlu diperdebatkan.

“Ada potensi tidak sama di awal puasa, namun tidak perlu ada perdebatan soal itu, akan tetapi harus sama-sama saling berpuasa dan saling menghormati,” paparnya.

Dijelaskannya, dalam memasuki bulan suci ramadhan 1434 Hjriah ini, diharapkan tidak ada terjadi gangguan baik masalah lingkungan, Karena dibutuhkan suatu ketenangan, keamanan, ketertiban dan ketentraman. Sehingga masyarakat benar-benar khusuk dalam menjalankan ibadah ramadhan ini,

 “ Jadi dalam menjalankan puasa bagi umat islam ini, maka sangat diperlukan suasana aman, tertib dan tentram dan terhindar dari hal-hal yang dapat mengganggu ibadah selama bulan ramadhan ini, “ tuturnya.

Diakuinya godaan yang akan di hadapi umat Islam di siang hari memang banyak sekali, seperti rumah makan dan warung makanan dan minuman. Karena itu mereka  sebaiknya tutup di siang hari untuk menjaga dan menghormati yang sedang menjalankan ibadah puasa.

“ Jika ada aktivitas warga yang tidak sesuai dengan norma-norma yang dapat mengganggu ibadah puasa ramadhan, maka sudah selayaknya mencegahnya dengan melakukan memberantasnya karena akan dapat merusak ibadah ramadhan,”pungkasnya. (isa )

Berita Lainnya

Index