Razia ke Pucuk Rantau, 9 Dompeng Dibumihanguskan Petugas

Razia ke Pucuk Rantau, 9 Dompeng Dibumihanguskan Petugas
Dompeng yang dibakar petugas di desa Setiang hingga malam hari. ( isa )

TELUK KUANTAN - Setelah sempat istirahat beberapa hari, tim terpadu penertiban aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI), Selasa ( 7/5 ) lalu kembali turun lapangan, bahkan mereka sampai di Desa Sitiang, Kecamatan Pucuk Rantau dibakar oleh Tim Gabungan Penertiban PETI, Selasa (7/5) yang ditempuh lebih kurang 3.5 jam dari Teluk Kuantan karena medan yang berat dan jauh.

Di desa ini tim bahkan sudah sampai pada sore hari dan malam, namun tak menyurutkan tekad mereka menemukan memberangus keberadaan mesin dompeng yang mereka temukan saat itu di Batang Peranap yang berdekatan dengan desa ini. Desa Setiang memang berbatasan dengan kecamatan Peranap Indragiri Hulu, dan sungai desa ini mengalir ke Batang Peranap karena itu sungai di desa ini juga disebut Batang Peranap.


Perjalanan panjang dan melelahkan tim ke desa ini ternyata terbayar, setidaknya tim menemukan 24 mesin dompeng.9 dompeng diantaranya dibakar petugas hingga malam hari, dan 15 diantaranya diminta untuk dibongkar sendiri  melalui surat pernyataan. Jika tidak tim akan memberangusnya sendiri.


“Paling banyak di wilayah itu. Alhamdulillah, kami berhasil membakar sebanyak 9 unit kapal,” kata koordinator tim Indra Agus AP MSi saat dikonfirmasi terkait aksi penertiban PETI di Desa Sitiang tersebut, Rabu (8/5) lalu.

Indra mengaku, kalau pihaknya tidak akan segan-segan melakukan tindakan yang lebih ekstrem terhadap aktivitas yang merusak lingkungan ini. “Tindakan-tindakan seperti ini akan terus kita lakukan, agar mereka jera,” katanya.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kuansing ini menilai, wilayah Pucuk Rantau menjadi sasaran empuk bagi para penambang emas ilegal. ( isa  )

Berita Lainnya

Index