TELUK KUANTAN - Titik tengah Sumatera berada di desa Geringging Jaya Kecamatan Sentajo Raya. Lewat visi dan misinya pasangan calon bupato dan wakil bupati Adam -Sutoyo ( AYO) bertekad membawa daerah ini sebagai pusat perekonomian, pendidikan, kesehatan, investasi dan pariwisata ditengah pulau Sumatera khususnya bagi kabupaten yang ada disekitarnya.
Hal itu disampaikan Adam. Upaya ini untuk mendongkrak volume perekonomian dan sektor rill dalam menciptakan peluang kerja dan usaha.
" Kalau ingin menciptakan peluang dan kerja yang baru maka volume ekonomi Kita harus meningkat satu kali lipat dari sekarang,"ujarnya.
Dijelaskannya potensi sumber daya alam dan perekonomian di daerah perbatasan kabupaten tetangga seperti Inhu, Pelalawan, Kampar, Sijunjung, Dharmasraya, Tebo, Batang Hari Tanjung Jabung Barat Jambi tumbun sangat besar dan belum terkelola dengan maksimal oleh Kuansing untuk membawa kemajuan dan kesejahteraan. Salah satu penyebab akibat kendala insfrastruktur dan tranposrtasi yang belum baik kedaerah perbatasan yang sedang berkembang itu.
" Daerah perbatasan itu sekarang tumbuh geliat ekonomi yang besar. Contoh daerah Kamang Sijunjung yang berbatasan dengan Kuantan Mudik nvestasi perkebunan kelapa sawit dan PKS sedang menanjak. Begitu juga diperbatasan Pucuk Rantau dengan kabupaten Tebo Jambi,"ujarnya.
Kampanye Adam-Sutoyo di Cerenti
Salah satu program pihaknya menggagas Teluk Kuantan menjadi pusat pertumbuhan kawasan diantara kabupaten tetangga itu dengan beberapa langkah yang akan diambil guna menjadi pusat perekonomian, pendidikan, kesehatan, jasa dan pariwisata dikawasan ini.
Untuk mencapainya langkah pertama membangun dan meningkatkan kualitas jalan ke daerah perbatasan dengan kabupaten tetangga. Salah satu contoh jalan dari Seberang Taluk menuju Pucuk Rantau dan bertemu dengan jalan provinsi Riau selatan yang sudah ada.
Dari Pucuk Rantau dibangun lagi jalan menuju Dharmasraya Sumbar dan menuju Kabupate Bungo dan Tanjung Jabung Barat Jambi.
Begitu juga jalan dari Benai menuju kawasan kecamatan Batang Peranap dan bertemu dengan jalan provins Riau selatan yang potensi ekonomi mereka sedang menanjak lewat perkebunan sawit dan batubara. Batang Peranap berbatasan dengan Cerenti, Inuman, dekat dengan Pangean, Benai dan Pucuk Rantau.
Selanjutnya jalan dari Sentajo, LTD, Singingi dan Singingi Hilir menuju Langgam.
“ Jalan keperbatasan ini kedepan diharapkan menjadi rute baru lintas tengah Sumatera yang melintas Kuansing sekaligus menumbuhkan kawasan ekonomi baru dan menjadi akses warga Kuansing mengelola lahan dan potensi yang ada,”ujarnya.
Jika jalan ke daerah.perbatasan baik dan jarak tempuh singkat Ia yakin warga dan karyawan perusahaan diperbatasan akan menjadikan kota Teluk Kuantan untuk mendapat pelayanan jasa, perdagangan, kesehatan, pendidikan, pariwisata dan lainnya.
" Jika.jalan terwujud jarak ke perbatasan kabupaten Dharmasraya, Bungo, Tanjung Jabung Barat dan Inhu serta Pelalawan, akan semakin pendek,"ujarnya
" Kalau dari perbatasan itu ke Teluk Kuantan raya 2- 3 jam dengan adanya jalan jadi 1 arau 1. 5 jam mereka tentu ke Kuansing,"ujarnya.
Rencana ini katanya diharapkan didukung Pemprov Riau dan APBN. Karena ruas jalan keperbatasan yang digagas menjadi bagian dari konektifitas jalan provinsi dan nasional. Lagipula akan melintas kawasan hutan yang memerlukan dukungan provinsi dan dan pusat
Sementara dana APBD Kuansing difokuskan untuk peningkatan jalan kabupaten.
" Karena dari APBD Kuansing kita targetkan pengaspalan jalan poros kabupaten sepanjang 150 KM,"sebutnya.
Kampanye Adam-Sutoyo di Pangean
Dalam era sekarang pelayanan jasa, perdagangan, kesehatan, pendidikan, investasi, pariwisata tidak dibatasi wilayah adminitrasi.
" Dimana ada daerah yang pelayanan baik dan akses cepat jalan baik dan cepat maka orang akan kesana;"ujarnya.
Ia mendapati banyak warga diperbatasan yang pergi ke Teluk Kuantan untuk mendapat pelayanan kesehatan, pendidikan dan perdagangan serta yang lain.
" RS, klinik swasta di Teluk Kuantan yang menangani persalinan banyak yang sudah besar dan maju pelayanannya dan perlu didukung dengan iklim investasi yang baik,"kata Adam.
Menurutnya kota Teiuk Kuantan memang dari awal direncanakan sebagai kota beaar dan maju diantara ibukota kabupaten tetangga. Karena itu jalan dirancang besar dan jalur dua.
" Tinggal jalan menuju Kari dan Sentajo yang belum jalur dua. Ruas jalan ini masuk dalam kategori jalan nasional dan provinsi. Nanti Kita Kita usulkan ke provinsi dan pusat untuk dibangun,"urainya.
Selain itu upaya menjadi kota besar telah ditopang dengan pembangunan pasar tradisional berbasis modern yang diharapkan menjadi pasar terbesar dikawasan tengah Sumatera yang terkelola dengan baik.
Nantinya pasar ini dikelola oleh sebuah UPTD seperti di Jawa. Jadi ada kantor pengelola yang akan mengatur kebersihan, limbah, kerapian, keasrian, keamanan agar nyaman bagi pedagang dan pembeli.
Lalu ada pembangunan kampus dan SMA Pintar Ini merupakan langkah awal mengembalikan kota Teluk Kuantan sebagai kota pendidikan.
" Sewaktu bangunan kampus akan digunakan banyak anak-anak dari kabupaten tetangga kuliah disimi. Karena calon mahasiswa dan orang tua mereka bangga dengan kampus yang megah. Namun sayang belum juga dimanfaatkan,"ujarnya.
Padahal pendidikan yang maju juga berdampak pada perekonomian warga. Contoh kawasan Panam Pekanbaru berkembang pesat setelah hadirnya berbagai kampus baik negeri dan swasta.
" Jadi pendidikan yang maju tidak sebatas pada SDM namun juga ekonomi. Ada kebutuhan tempat kos, rumah makan, rental komputer, transportasi dan lainnya,"katanya.
Begitu juga dengan pembangunan mesjid agung dan sport centre sebagai pusat kegiatan keagamaan dan olahraga baik sekala kabupaten, provinsi, regional dan nasional.
" Karena dengan fasilitas itu Kuansing hisa menjadi tuan rumah liga sepak bola Indonesia ( ISL) dan MTQ Riau,"ujarnya.
Yang masih tertinggal sekarang ujarnya penataan water front city Narosa seperti di Siak sebagai fasilitas pariwisata.
Kondisinya tidak berubah sama sekali padahal menjadi tempat berlangsungnya Pacu Jalur tradisi kebanggaan masyarakat Kuansing serta Riau dan ikon kota Teluk Kuantan.
Narosa akan digagas menjadi kawasan pusaka. Disana ada perpaduan tradisi, budya histori dan religi yang kental dan perlu ditampilkan sebagai identitas.
" Bali, Yogya dan Sumbar, Lombok contoh daerah yang berhasil menampilkan identitas lokal mereka penuh kebanggaan dan menjadi kekayaan yang memberi multi efek positif bagi mereka seperti sektor pariwisata.
“ Jika water fromt city Narosa nyaman dan orang banyak datang seperti di Siak ekonomi warga juga terbantu,”ujarnya.
Kampanye Adam-Sutoyo di Hulu Kuantan
Potensi strategis Teluk Kuantan yang strategis hendaknya dimanfaatkan investor menanam modal disektor perbaikan dan perawatan truk dan alat berat yang banyak beroperasi di Kuansing dan didaerah perbatasan. Sehingga perawatan tidak lagi ke Pekanbaru, Padang atau Jambi sehingga pemilik truk dan alat berat dapat.menghemat biaya.
“ Lokasi bengkel besar dapat memanfaatkan jalan jalur dua Sungai Jering -Sentajo dan Sungai Jering-Kari, yang representatif untuk itu,”ujarnya.
Mendorong dan memberi kemudahan investasi seperti ini akan mendorong semakin penting Kuansing bagi pelaku usaha dan bisnis dikawasan tengah Sumatera.
Selain Teluk.Kuantan sebagai faktor penderek peningkatan volume ekonomi juga dikembangkan kota penyangga seperti Baserah dibagian hilir, Lubuk Jambi dan Muara Lembu dibagian Antau Singingi.
Kemajuan ekonomi kota Teluk Kuantan dan kota penyanggah juga akan berdampak pada petani didesa.
" Sebab geliat ekonomi dikota akan membutuhkan sayur mayur, beras, daging, ikan, cabe dan yang lainnya,"ulas Adam.
Intinya bagi AYO katanya, perencanaan pembangunan yang digagas tidak semata ditujukan untuk mengatasi permasalahan didalam Kuansing namun juga menjadikan Kuansing pemain utama dan penting dikawasan tengah Sumatera melihat letak yang strategis ini.
“ Kalau Kita berhasil menjadikan Kuansing sebagai daerah maju, strategis dan penting dikawasan tengah otomatis akan menjadi perhatian pusat dan provinsi,”ujarnya.
Untuk sektor pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan juga telah merumuskan kiat-kiat yang akan diambil untuk memberdayakan petani yang merupakan mata pencaharian mayoritas warga Kuansing. Program-programnya akan disampaikan bertahap ke masyarakat.( nto )