PANGEAN - Anggota DPRD RIau, Dr Mardianto Manan, MT meminta tidak terjadi lagi kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik di lingkungan sosial maupun di dalam rumah tangga.
“Jangan ada lagi tindakan semena-mena, yang dilakukan terhadap perempuan dan anak. Sebab sampai saat ini tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap perempuan masih cukup tinggi, ini sangat memprihatinkan,"katanya, Kamis (29/8/24).
Mardianto Manan hadir saat itu sebagai salah seorang narasumber dalam kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanganan kekekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditaja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Pemprov Riau.
Mardianto Manan sendiri lewat Pokir mengusulkan kegiatan itu dalam APBD Riau sebagai bentuk nyata kepeduliannya atas masalah ini. Kegiatan ini dilaksanakan dua kali dengan peserta 445 orang, dari Kuansing dan Inhu.
Menurut Mardianto, dampak kekerasan terhadap perempuan tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga mencakup dampak psikologis, sosial, dan ekonomi.
" Perempuan yang mengalami kekerasan dapat mengalami depresi, gangguan kecemasan, kehilangan kepercayaan diri, dan trauma yang mendalam,"ujarnya.
" Jadi banyak kerugian yang dirasakan perempuan dan anak yang mengalaminya,"sambungnya.
Lanjutnya, menangani dan memberantasnya memerlukan lebih dari sekadar bereaksi terhadap kekerasan saat terjadi namun juga memerlukan solusi yang proaktif dan inovatif.
Salah satu kunci dari solusi ini terletak pada investasi dan pemberdayaan organisasi hak-hak perempuan. Mereka memiliki pengetahuan, perangkat, dan tekad untuk membentuk kembali masyarakat agar lebih aman, lebih inklusif, dan adil.
Diharapkan saat ini perjuangan yang harus dilakukan adalah terus meningkatkan harkat dan martabat perempuan, agar bisa mendapat pendidikan yang setara dengan kaum lelaki.
“Kesetaraan dalam pendidikan ini juga harus terus dilakukan,” tegasnya.
Lewat pendidikan sesuai kemampuan telah banyak perempuan telah memperoleh peluang kerja sesuai kemampuan dan keahlian, baik pada kancah nasional maupun internasional.
Dia menambahkan, tidak sedikit perempuan yang memiliki keuletan, tekun dan gigih dibanding dengan laki-laki. Kartini memperjuangkan perempuan mendapat perlakuan yang sama dengan laki-laki.
Dirinya berharap perempuan, harus bangkit, melanjutkan perjuangan, baik untuk keluarga maupun bangsa dan negara.( adv )