Pengelolaan Anggaran PSPS harus Terbuka

Pengelolaan Anggaran PSPS harus Terbuka
logo PSPS. ( ktc )

PEKANBARU - Sikap tertutup manajemen menjadi penyebab utama PSPS Pekanbaru terombang-ambing dalam mengarungi putaran I Liga Super Indonesia (LSI). Keterbukaan menjadi kata kunci untuk menyelamatkan PSPS. 

"Kalau mau PSPS Pekanbaru diselamatkan, maka menejemen PSPS harus membuka diri, terutama dalam pengelolaan anggaran," papar Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, M Fadri di kantornya, Kamis (2/5/2013) kepada halloriau.com. 

Dijelaskannya, PSPS kini sudah berstatus hukum sebagai Perseroan Terbatas (PT) sehingga pengelolaannya harus dilakukan secara terbuka. "Ini penting untuk menyelamatkan PSPS yang kini sedang terpuruk. Manajemen harus berani diaudit," katanya. 

Dengan status hukum PT, dijelaskannya, pemerintah daerah di Riau tidak bisa lagi membantu operasional PSPS secara finansial. Bantuan yang dikucurkan kepada klub sepakbola kebanggan masyarakat Riau itu hanya bisa dalam bentuk modal saja. "Itu pun pengucurannya harus didahului dengan audit keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan PSPS saat ini, apakah defisit atau tidak."

Hasil audit keuangan ini juga menjadi penting untuk menumbuhkan kepercayaan pihak-pihak lain yang ingin mendukung PSPS, misalnya untuk menjadi sponsor. "Sekarang kuncinya ada di manajemen PSPS. Mau atau tidak mereka diaudit?" 

Krisis keuangan PSPS juga menjadi keprihatinan Komisi A DPRD Riau. Riki Heriansyah, anggota Komisi A mengatakan akan mengupayakan mencari sponsor PSPS dalam mengarungi putaran kedua Liga Super Indonesia. "Kami akan mencarikan sponsor secepatnya, minimal untuk meringankan dulu masalah keuangan tersebut," paparnya. ( hrc )/ktc )

Berita Lainnya

Index