Harga Eceran Pertalite Capai Rp 14 Ribu per Liter, Pemkab Diminta Cari Solusi

Harga Eceran Pertalite Capai Rp 14 Ribu per Liter, Pemkab Diminta Cari Solusi
Ilustrasi. Net

TELUK.KUANTAN - Harga jual bahan bakar minyak ( BBM) jenis Pertalite di Kota Teluk Kuantan kabupaten Kuantan Singingi ( Kuansing) ada yang mencapai Rp 14 ribu per Liter.

Pemkab Kuansing diminta mencari solusi menekan harga jual eceran yang tinggi ini karena memberatkan warga terutama dari kalangan yang tidak mampu.

Beberapa penjual Pertalite eceran dijalan Abdoer Rauf Teluk Kuantan mengaku harga jual Pertalite Rp.14 Ribu mereka kenakan pada konsumen. Pemicunya mereka mendapatkan Pertalite dari pedagang bukan langsung dari SPBU.

" Kalau dapat membeli di SPBU harga jualnya Rp 12 Ribu per Liter, "kata sumber.

Karena itu kata sumber sebelum konsumen membeli Pertalite dikedainya dirinya selalu memberi tahu jika harga Pertalite Rp 14 Ribu per Liter. Agar mereka tidak terkejut dan kecewa.

Ketua LSM Permata Kuansing, Junaidi Affandi meminta Pemkab Kuansing turun tangan memgatasi hal ini. Karena masalah ini dirasakan seluruh warga.

" Kalau harga sudah Rp.14 Ribu per Liter memberatkan,"katanya.

Contoh bagi mahasiswa dan anak-anak sekolah. Menurutnya mereka akan terbebani membeli Pertalite dengan harga demikian.

" Pemkab harus hadir membantu meringankan beban warganya. Bersama aparat hukum pantau SPBU jangan sampai ada penimbunan,"katanya.

" Dulu ada kartu kendali yang perlu diberlakukan lagi. Atau ada model baru yang disesuaikan dengan kondisi. Penting ada gerak cepat membantu,"katanya.

Jika tidak dikendalikan katanya, pedagang eceran yang tidak dapat membeli pertalite di SPBU akhirnya membeli pada pedagang yang dapat membeli Pertalite pada SPBU.

" Ini yang menyebabkan harga jual eceran naik kadang capai Rp 14 Ribu per Liter. Sudah berapa tangan istilah umum dikalangan pedagang,"kata Junaidi.

Sementara Plt Kadis Koperasi UKM Pedagangan dan Perindustrian Kuansing, Azhar, Sabtu (19/11/22) menyebut  penyebab kelangkaan Pertalite salah satu akibat adanya sanksi pada SPBU sehingga pasokan juga berkurang.

Akan tetapi saat ini katanya, setiap Pertamina memberi sanksi tidak memberi surat tembusan pada mereka.

" Sehingga kami sulit memantaunya,"kata Azhar.

Pemkab sebutnya selalu meminta pengelola SPBU agar menjaga keseimbangan pasokan BBM pada SPBU sehingga tidak ada kelangkaan dan dirugikan. ( isa )

Berita Lainnya

Index