Pengunjung Banyak, Sarana Pendukung Objek Wisata Unggulan Kuansing Tidak Memadai

Pengunjung Banyak, Sarana Pendukung Objek Wisata Unggulan Kuansing Tidak Memadai
Tidak berani turun pengunjung mandi diatas air terjun Guruh Gemurai

TELUK KUANTAN -Animo warga Kabupaten Kuantan Singingi ( Kuansing ) Riau mengisi libur lebaran dengan mengunjungi objek wisata lokal bersama keluarga tercinta sangat tinggi.

Baik pada  obek wisata yang ada di kawasan Hulu, kawasan tengah, kawasan hilir dan Antau Singingi.

Sayangnya di kabupaten Kuansing tidak banyak objek wisata yang benar-benar memiliki fasilitas lengkap seperti halnya objek wisata didaerah lain dan memberi rasa aman dan nyaman bagi warga saat berekreasi.

Padahal kabupaten Kuansing sendiri memilki objek wisata alam yang banyak. Mulai dari air terjun, arung jeram, wisata tradisi, kuliner hingga religi.

Tidak hanya sarana dan prasarana pendukung di objek wisata, pengelolaan nya pun juga belum maksimal dan ala kadarnya.

Padahal  bagi para perantau saat mudik ke kampung halaman selain bersilahturahmi dengan keluarga mereka juga ingin refreshing ke objek wisata. Termasuk bagi orang luar yang datang.

" Bagaimana lagi. Pergi ke air terjun Guruh Gemurai dan Batang Koban. Kondisinya seperti itu-itu saja, tidak ada perubahan. Terpaksa bawa anak-anak ke Pemandian Napagh Kuniang di Cengar yang lagi viral,"ujar Purwanto warga Teluk Kuantan.

" Air terjun lain lebih sulit aksesnya. Padahal air terjun itu cantik dan indah serta enak untuk tempat mandi. Kalau liburan ini mandi air bersih dan alami yang dirindu anak-anak,"sambungnya.

Pendapat Purwanto beralasan. Hasil pantauan dilapangan beberapa waktu lalu, kondisi didua objek wisata unggulan Kuansing masing-masing air terjun Guruh Gemurai dan Batang Koban tidak berubah. Tidak ada fasilitas baru disana. Tangga dan jalan disana masih yang lama.

Begitu juga dengan objek wisata pemandian Ayie Angek Sungai Pinang. Sarana disini terbilang lengkap namun akses jalan belum selurunya diaspal. Dalam kondisi musim hujan seperti sekarang cukup menyulitkan pengunjung.

Di kota Teluk Kuantan sendiri objek wisata cuma satu yakni Pelangi Water Park. Objek wisata ini diserbu pengunjung setiap.libur lebaran, libur sekolah dan libur akhir tahun.

Jika tidak ke Pelangi Water Park warga menghabiskan liburan dengan duduk santai di Tepian Narosa Teluk Kuantan yang juga minim fasilitas pendukung. Lalu ditaman Kompleks Pemda Kuansing.

Kadis Pariwisata Dinas.Pariwista dan Kebudayaan Kuansing, Azhar, Kamis (5/5/22) melalui Kabid Pariwisata, Nasjuneri mengakui fasilitas objek wisata masih belum.memadai.

Namun dengan kondisi sarana yang kurang itu katanya jumlah pengunjung saat libur lebaran, libur sekolah dan akhir tahun tetap tingggi seperti yang terlihat di air terun Guruh Gemurai.

" Hari ketiga lebaran Kami kesana ditaksir 3 ribu pengunjung. Macet dari pintu masuk sampai ke lokasi air terjun,"katanya.

Keluhan pengunjung bebernya memang masalah tangga turun yang curam dan pagar banyak yang lapuk lalu masalah parkir yang kecil. Sehinga banyak yang sulit dan takut untuk turun terutama orang tua dan anak-anak.

" Kalau sarana ibadah dan WC masih bisa "ujarnya.

Sementara di air terjun Batang Koban ungkapnya keluhan terkait masalah Gazebo, WC serta Musholla.

" Gazebo dan WC sekalian kamar ganti pakaian sudah ada. Tetapi pengelola untuk menbersihkan tidak memadai. Musholla juga sudah rusak. Jadi fasilitas itu tidak bisa digunakan,"ujarnya.

" Kalau pengunjung mau buang air atau mengganti pakaian tentu susah,"lanjutnya.

Lalu sambungnya akses ke tingkat lima, enam dan tujuh juga sulit sehingga jarang yang dapat sampai ketingkat tujuh.

" Padahal ditingkat tujuh yang paling indah dan banyak ingin dilihat"ujarnya.

Selain itu keluhan pengunjung kata Nasjuneri tidak ada penambahan wahana pendukung wisata seperti wahana permainan.

" Kalau didaerah lain setiap tahun pasti ada saja objek wisata baru atau wahana baru diobjek wisata yang telah ada untuk menarik pengunjung,"paparnya.

Sebenarnya kata Nasjuneri pihaknya sudah berusaha melakukan rehabilitasi fasilitas yang rusak dan penambahan sarana pendukung. Namun masih terbentur lokasi ojjek wisata ini yang berada dalam kawasan hutan lindung Bukit Betabuh.

" Hutan lindung ini kewenangan ada di Provinsi.Kita sudah ajukan izin pengelolaan ke Dinas Kehutanan Provinsi Riau. Zaman Pak Mursini dulu lagi namun belum keluar,"ujarnya.

Seperti di air terjun Tujuh Tingkat Batang Koban katanya jika sudah ada izin pihaknya berencana menambahkan jalan akses ke tingkat lima, enam dan tujuh. Kalau sekarang pengunjung memanjat ditebing terutama dari tingkat enam ke tujuh dan cukup berbahaya.

" Rencana Kita akses jalannya ditepi aliran air sehingga cepat, mudah dan aman mencapai tingkat enam dan tujuh. Lalu menambah personil pengelola,"ujarnya.

Untuk diair terjun Guruh Gemurai katanya rencana mereka tangga turun lebih melandai dan tidak vertikal seperti sekarang.

" Model tree top. Konsepnya seperti jembatan kelok sembilan. Jadi tidak terasa saat naik atau turun. Namun setiap tingkat orang bisa turun dan berswa foto,"ujarnya.

Selain adanya izin katanya, dukungan dana juga diperlukan. " Mudah-mudahan dapat direalisasikan,"pungkasnya. ( isa )

Berita Lainnya

Index