Realisasi Jalan Tol Bertambah Besar, 3 Bupati Teken Pernyataan Dukungan Bersama

Realisasi Jalan Tol Bertambah Besar, 3 Bupati Teken Pernyataan Dukungan Bersama
Bupati Andi Putra saat menandatangani pernyataan dukungan

TELUK KUANTAN - Harapan dan realisasi hadirnya jalan tol Dharmasraya-Kuansing-Inhu semakin besar. Tiga Bupati yang daerahnya bakal dilintasi tol ini, Jumat (23/7/2021) resmi menandatangani pernyataan dukungan bersama di Pekanbaru.

Mereka adalah Bupati Kuansing Andi Putra, Bupati Inhu Reyzita Melani Yopi dan Bupati Dharmasraya Riska Sutan Tuanku Kerajaan. Penandatanganan disaksikan Gubernur Riau H Syamsuar dan Bupati Sijunjung Benni Dwifa Yuswir.

Asa terealisasinya jalan tol semakin kuat karena juga hadir perwakilan BUMN PT Hutama Karya saat itu. Untuk diketahui melalui Peraturan Presiden No. 100 Tahun 2014 yang kemudian diubah dengan Peraturan Presiden No. 117 Tahun 2015, Pemerintah memberi amanat kepada Hutama Karya untuk membangun dan mengembangkan Jalan Tol Trans-Sumatera.

Surat pernyataan dukungan bersama ini akan menjadi bagian proposal yang akan diserahkan segera ke pemerintahan pusat. Proposal bersama ini akan menjadi dasar bagi pemerintahan pusat untuk membangun ruas tol.

Dalam surat pernyataan dukungan masing-masing Bupati menyertakan alternartif ruas dan panjang tol daerah mereka temasuk data pendukung seperti status kawasan dan lahan yang diusulkan.

Bupati Andi Putra mengaku bersyukur telah ditandatanganinya peta usulan alternatif I dan II pembangunan feeder jalan tol Dharmasraya-Rengat via Kuansing.

"Alhamdulillah, kesepakatan jalan tol Dharmasraya-Kuansing-Rengat telah ditandatangani. Kuansing dapat 51,66 Km," kata Andi Putra kepada wartawan di Pendopo Rumah Dinas Gubri.

Andi Putra mengatakan bahwa wacana pembangunan feeder jalan tol Dharmasyara-Kuansing-Inhu merupakan berita bahagia.

"Saya ditelepon pak Bupati Dharmasraya soal wacana feeeder jalan tol ini. Maka saya sambut baik ," katanya.

Awalnya, kata Andi, pembangunan jalan tol Dharmasraya-Kuansing-Inhu ini, Kuansing hanya mendapatkan 4 Km. Bupati Dharmasraya dan Sijunjung juga sempat ke Kuansing menemui dirinya guna membahas rencana ini namun batal karena dirinya tidak berada ditempat saat itu. Lalu dirinya dan rombongan kemudian mengunjungi Dharmasraya.

"Lalu Kami sepakati Kuansing diusulkan untuk mendapat lintasan tol 51,66 Km dilanjutkan dengan penandatangan pernyataan dukungan bersama hari ini," katanya.

Jalan tol ini tuturnya, berdampak langsung terhadap pembangunan daerah. Mempercepat dan meningkatkan investasi di Kuansing, khususnya di sektor perkebunan, pertanian dan pertambangan.

"Mohon doa dan dukungan pak Gubri berupa rekomendasi untuk Kuansing," harapnya.

Jalan tol Dharmasraya-Kuansing-Rengat ini melintasi Kecamatan Pucuk Rantau daerah paling ujung yang berbatasan langsung dengan Dharmasraya.

"Selain itu akan melewati perusahaan perkebunan TBS, Duta Palma dan RAPP hingga sampai Inhu," katanya.

Dalam kesepakatan ini katanya, terdapat pintu masuk tol yang dapat diakses dari arah Kota Teluk Kuantan kearah timur sepanjang 25 km.

" Jalan menuju pintu masuk tol ini melewati budaya pacu jalur di Kuansing. Tentu ini akan membangkitkan gairah wisata," katanya.

" Untuk pembebasan lahan, Pemkab Kuansing siap mendukung untuk memfasilitasi pembebasan lahan,"pungkasnya.

Sementara dari rancangan pemerintah pusat, Jalan Tol Trans Sumatera ( JTTS ) dari Provinsi Lampung hingga Aceh sepanjang 2.987 Km. Jalan Tol Trans Sumatera terdiri dari koridor utama (back bone) sepanjang 2.069 km dan koridor pendukung (sirip) 919 km, yang ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2024.

Koridor utama diposisikan dibagian timur Sumatera. Salah satu tujuannya tidak terlepas dari upaya pemerintah mengantisipasi geliat ekonomi dipantai timur Sumatera yang beririsan dengan salah satu selat utama ekonomi dunia yakni selat Malaka dan berbatasan dengan negarà Malaysia, Thailand dan Singapura. Selat Malaka dan negara tetangga sekarang menjadi kawasan sentral ekonomi dan perdagangan di Asia Tenggara, Asia dan Internasional.

Sedangkan koridor sirip nantinya akan menghubungkan bagian barat dan tengah pulau Sumatera ke koridor utama dan sebaliknya. Seperti tol sirip dari Sumatera Barat dan Bengkulu ke koridor utama.

Tol Dharmasraya-Kuansing-Inhu masuk dalam dalam koridor sirip dengan status feeder ( penghubung ) ke koridor utama dan jalan lintas timur Sumatera.

Selain itu pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera juga dengan dasar sebagai negara kepulauan yang memiliki 17.508 pulau, sistem jaringan jalan merupakan kebutuhan mendasar untuk menghubungkan masyarakat dan perniagaan dengan pekerjaan, layanan, pasar, mengurangi biaya logistik, dan merangsang pertumbuhan industri di Indonesia.

Sebagai pulau terbesar kedua di Nusantara, Sumatera memainkan peran penting dalam perekonomian negara. Dianugerahi beragam potensi alam dan komoditas berlimpah, mulai dari karet, minyak kelapa sawit, kopi, minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Produk domestik bruto (PDB) Indonesia, terbesar kedua setelah Jawa, menurut Badan Pusat Statistik (BPS).

Oleh karena itu, kemajuan dan keberlanjutan perekonomian Sumatera sangat penting untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan di kawasan tersebut. Jika pertumbuhan terhenti, perkembangan daerah sekitarnya pun akan terhambat.

Karena itu rencana Feeder Tol Dharmasraya-Kuansing-Inhu disambut baik Bupati Andi Putra. Sebab menjadikan Kuansing sebagai salah satu daerah yang diakses jalan strategis nasional yang berperan penting menunjang dan mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi, pulau Sumatera, nasional dan regional. ( isa )

Berita Lainnya

Index