TELUK KUANTAN - Gedung Pengadilan Negeri (PN) Telukkuantan Kabupaten Kuantan Singingi mulai dibangun. Bangunan bertingkat dua ini berada didusun Kobun None di Desa Jake Kecamatan Kuantan Tengah Kota Telukkuatan.
Pembangunan gedung ditandai peletakan batu pertama Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Pekanbaru Drs H Sudarmadji SH MHum bersama Pjs Bupati Kuansing Roni Rakhmat SSTP dan Ketua PN Telukkuantan Wijawiyata SH.
Tampak hadir Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto, Kajari Kuansing Hadiman SH, Perwira Penghubung (Pabung) TNI Inhu Mayor Inf Hariyantago dan unsur Forkopimda Kabupaten Kuansing dan tamu undangan.
Ketua PN Teluk Kuantan Wijawiyata SH mengatakan peletakan batu pertama ini untuk memberitahu masyarakat dimulainya pembangunan kantor PN yang berwibawa dan bermartabat.
"Kita berharap adanya gedung yang baru mampu memberikan pelayanan hukum yang optimal dan maksimal," harapnya.
Disampaikan Wijawiyata, lahan gedung PN merupakan hibah dari Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2010 dengan sertifikat hak nomor 108 seluas satu hektar.
"Terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemkab atas hibah yang telah diberikan," katanya.
Sementara untuk anggaran katanya, dibangun dengan multiyear tahun 2020-2021 sebesar Rp23,9 miliar.
Pjs Bupati Kuansing Roni Rakhmat SSTP mengatakan potensi Kabupaten Kuansing sangat besar, baik segi sejarah, wisata dan alamnya.
Ia yakin suatu saat Kuansing akan menjadi daya tarik orang untuk berkunjung ke Kuansing.
"Terkait pembangunan ini atas nama pemerintah mengucapkan selamat. Bertambah satu bangunan pemerintah khusus pelayanan masyarakat yang menjadi simbol keadilan," katanya.
Ia berharap dengan bertambah fasilitas serta bangunan yang semakin cantik semoga masyarakat semakin mudah dan terbantu dalam mendapatkan keadilan.
"Semoga fasilitas ini bisa dimanfaatkan masyarakat yang menginginkan keadilan," katanya.
Sedangkan Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Pekanbaru, H Sudarmadji mengapresiasi Pemkab yang telah menghibahkan tanah untuk PN yang lokasinya di jalan protokol sederetan dengan kantor penegak hukum yang lain.
"Kami apresiasi. Konsep ini dapat menjangkau efisiensi dan keamanan. Karena kadang jadwal sidang terganggu karena tahanan didatangkan dari jarak yang jauh," katanya.
Ia berharap fasilitas ini menambah motivasi dalam upaya mewujudkan keadilan kepada masyarakat. Tentunya tidak seperti yang sebelumnya.
"Terapkan 3S, Senyum, Sapa, Salam dan ramah sebagai pelayanan masyarakat," ungkapnya.
Ia berharap segenap komponen masyarakat untuk membatu mengawasi pelaksanan proyek ini. Pelaksana dan kantor PN harus mengekpose tentang kondisi keuangan yang diconectingkan dengan kondisi bangunan yang ada.
"Kita berharap semua komponen termasuk masyarakat mengawasi pelaksanaan proyek ini," pintanya.(ms)
