Perusahaan Harus Buat Hutan Budaya Untuk Sumber Kayu Jalur

Perusahaan Harus Buat Hutan Budaya Untuk Sumber Kayu Jalur
Acara Melayur Jalur di Desa Tanah Bekali

TELUKKUANTAN - Perusahaan yang beroperasi dikabupaten Kuantan Singingi ( Kuansing) yang memiliki HGU kedepan harus mengalokasikan lahan untuk hutan budaya.

Hutan budaya ini sebagai salah satu sumber bahan baku kayu jalur dimasa mendatang. Sebab bahan baku kayu jalur sudah semakin sulit.

Hal tersebut dilontarkan Ketua DPRD Kuansing Andi Putra saat menghadiri undangan acara melayur jalur Toduang Kuantan desa Tanah Bekali kecamatan Pangean, Senin ( 3/8/2020).

" Hutan budaya ini salah satu program yang akan Kami laksanakan jika diberi amanah,"kata salah satu kandidat Bupati Kuansing itu.

Namun hutan budaya ini katanya diharapkan tidak melalui dana APBD melainkan dari perusahaan.

" Agar pacu jalur ini lestari, seluruh perusahaan di Kuansing harus menyiapkan lahan agar bisa ditanami kayu-kayu jalur,"katanya.

" Sangat wajar mereka mendukung tradisi Kita,"tambahnya.

Sebelumnya Camat Pangean Mahviyen Trikon Putra yang juga diundang hadir oleh warga desa Tanah Bekali mengeluhkan sulitnya membuat jalur sebagaimana dirasakan warga didesa.

" Sekarang memang itu dialami masyarakat. Hampir seluruh desa di Kuansing. Kalau dulu kayu bisa didapat di greenbelt, sekarang tak bisa lagi. Kalau dulu uang Rp50 juta jalur jadi. Tapi sekarang, lebih Rp100 juta baru bisa buat jalur," kata Mahviyen Trikon Putra.

" Sekarang terasa betul sulitnya buat jalur. Dan kini terpaksa jalur yang lama aja dimanfaat masyarakat. Diperbaiki. Itupun tak maksimal. Seperti yang dirasakan masyarakat Tanah Bekali. Dari tahun 2018 kayu ditumbang, 2020 baru sampai ke kampung. Ini baru dilayur. Jadi, habis waktu 2 tahun untuk membuat sebuah jalur. Begitulah sulitnya sekarang," ungkap Mahviyen lebih lanjut.

Hadir juga pada acara ini Anggota DPRD Riau H Sukarmis dan anggota DPRD Kuansing Sastra Febriawan SPi MSi, para Kades, ninik mamak dan warga. ( rls )

Berita Lainnya

Index