Jakarta, Makanan organik dianggap lebih sehat karena tidak banyak mengandung pestisida meski kandungan gizinya belum tentu setinggi makanan non-organik. Namun baru-baru ini sebuah studi mengungkapkan makanan organik dapat meningkatkan kondisi kesehatan, meski manfaat ini baru terlihat pada lalat buah.
"Kami tak tahu mengapa kondisi lalat yang diberi makanan organik jauh lebih baik daripada yang tidak. Itu mungkin membutuhkan studi lebih lanjut. Namun tampaknya ini akan jadi awal yang baik untuk memahami potensi manfaat kesehatannya, terutama pada manusia," ungkap ketua tim peneliti Ria Chhabra, seorang pelajar dari Clark High School di Plano, Texas.
Studi ini dilakukan oleh Chhabra yang mendapatkan gagasan setelah mendengar orangtuanya mendiskusikan apakah perlu membeli makanan organik untuk alasan kesehatan. Beruntung salah seorang gurunya, Dr. Johannes H. Bauer yang juga asisten profesor biologi Southern Methodist University, Texas bersedia membimbingnya.
"Jarang-jarang ada seorang anak SMA memiliki posisi yang begitu menonjol di lab. Tapi Ria memiliki energi dan keingintahuan yang sangat besar, hal itu meyakinkan saya untuk memberi kesempatan pada proyek ini," kata Bauer.
Dalam studi ini, lalat buah (Drosophila melanogaster) diberi makanan organik ataupun makanan konvensional atau non-organik diantaranya kentang, kedelai, kismis dan pisang. Setiap serangga diberi ekstrak dari masing-masing bahan makanan yang sudah diuji secara independen untuk menghindari pencampuran bahan.
Hasilnya, lalat buah yang diberi makanan organik memiliki tingkat kesuburan yang lebih baik, lebih resisten terhadap stres oksidatif (yang berkaitan dengan pembentukan penyakit), lebih tahan lapar (mengindikasikan tingkat keberlangsungan hidup) dan hidup lebih lama atau panjang umur.
"Yang mengejutkan, pada sebagian besar tes yang kami lakukan, lalat buah yang diberi makanan organik memiliki performa yang lebih baik dalam tes dibandingkan lalat yang diberi makanan biasa," tandas Bauer seperti dilansir dari cbsnews, Jumat (29/3/2013).
Kendati begitu, dalam studi yang dipublikasikan di jurnal PLoS One ini Bauer mengakui jika tim peneliti belum yakin apakah makanan organik juga jauh lebih sehat bagi manusia.
Lagipula menurut Bauer, tim peneliti juga menemukan adanya hasil negatif atau netral pada sejumlah makanan seperti kismis. Artinya efek positif terhadap kesehatan bisa jadi spesifik pada makanan-makanan organik tertentu saja, tidak semuanya.( dtc/ktc )
Benarkah Makanan Organik Bisa Bikin Subur dan Panjang Umur?
Redaksi
Jumat, 29 Maret 2013 - 11:54:00 WIB
Pilihan Redaksi
IndexWah, Terinspirasi dari Jokowi, Pasangan Lurus Luncurkan Kartu Riau Sejahtera
Berniat Beli Senpi dengan Upal, 2 Pemuda Dikerangkeng
Sukarmis : Kuansing Dukung Ketua Golkar Riau Jadi Cagubri
Sekda Buka Acara Legal Drafting Penyusunan Prohuda
Ustazah Mama Dedeh Bakal Meriahkan HUT Kuansing
Lakukan Reevaluasi Pendirian Kabupaten Kuansing
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Lingkungan
Saluran Tersumbat, Genangan Air Bikin Semrawut Kawasan Tugu Carano
Jumat, 08 Maret 2024 - 21:09:25 Wib Lingkungan
Bantu Capai Net Zero Emission 2060, RAPP Tambah 8 Bus Listrik dari VKTR
Kamis, 25 Januari 2024 - 23:20:25 Wib Lingkungan
Kebanjiran, Dua Gajah Liar Masuk Pemukiman Warga Di Pelalawan
Selasa, 09 Januari 2024 - 11:09:47 Wib Lingkungan
Taman Median Jalan Jalur Dua Hasanah-Pulau Bungin Gersang Tanpa Pohon dan Bunga
Senin, 08 Januari 2024 - 21:45:32 Wib Lingkungan