Sisihkan Uang Jajan, Pelajar MAN Galang Dana Untuk Silvia, Penari Pacu Jalur Yang Alami Lakalantas

Sisihkan Uang Jajan, Pelajar MAN Galang Dana Untuk Silvia, Penari Pacu Jalur Yang Alami Lakalantas
Siswa dan siswi MAN Teluk Kuantan saat memberikan sumbangan untuk Silvia Aprela Martison. ( ktc )

TELUK KUANTAN – Sudah 11 hari sejak kejadian Lakalantas, Silvia Aprela Martison ( 20 ), siswi MAN Teluk Kuantan yang terancam mata sebelah kanan diganti ditambah pipi kiri dan kanan dan hidung serta mulut yang remuk akibat Lakalantas, 8 Agustus lalu saat hendak mengikuti latihan tari massal Mangonji untuk pembukaan festival pacu jalur tradisional 2016, masih terbaring lemah menunggu operasi ditemani orang tuanya di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.  Sebelumnya Silvia sempat dirawat di RS Awal Boros, namun kemudian dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.

Prihatin dengan nasib remaja putri yang masih memiliki masa depan panjang tersebut, rekan-rekan Silvia di Mandrasah Aliyah Negeri  ( MAN ) Teluk Kuantan ditambah guru, karyawan dan orang tua wali murid rela menyisihkan uang jajan mereka membantu keluarga Silvia yang membutuhkan dana bagi operasi pemulihan yang diperkirakan menelan dana  seratus juta rupiah itu.

“ Ini aksi solidaritas dan keprihatinan spontan keluarga besar MAN, baik pelajar, guru, karyawan dan orang tua  wali murid. Mereka tergerak bersama-sama melakukan penggalangan dana membantu orang tua Silvia,”ujar Kepsek MAN Teluk Kuantan, Drs Zulkifli, M.Pd, kepada wartawan, Jumat ( 19/8/2016 ).

“ Hasil dari penggalangan dana baik dari siswa , guru dan karyawan serta wali murid terkumpul sekitar 7 juta, Alhamdulillah mudah-mudahan meringangkan beban orang tua Silvia, terimakasih kepada siswa , guru, karyawan dan wali murid yang rela berbagi dan memberi sumbangan untuk kesembuhan Silvia,”ujar Zulkifli.

Lanjut Zulkifli, pihak sekolah sendiri akan terus memberi perhatian kepada Silvia hingga yang bersangkutan tamat dari MAN Teluk Kuantan. Apalagi musibah ini terjadi disaat hendak latihan tari pembukaan pacu jalur dalam rangka mengharumkan nama daerah dan mensukseskan tradisi yang dicintai masyarakat Kuansing dan Riau.

Seperti diberitakan sebelumnya,  menurut paman korban, Epi Martison, akibat Lakalantas itu, Silvia harus menjalani operasi  “ Hasil  rontgen dokter, tulang pipi kiri dan kanan hancur, dan harus dioperasi, butuh beberapa kali operasi agar kembali pulih,”ujanrya.

Yang menyedihkan ujar Epi Martison, akibat Lakalantas tersebut, kedua mata Silvia juga terimbas sangat parah. “ Mata kiri masih ada reaksi dan bisa melihat, namun sampai saat ini untuk mata kanan tidak beraksi. Kata dokter kemungkinan bola hitam dimatanya pecah ,”ujar Martison.

Kepada pihak keluarga ujarnya, dokter menyampaikan  mata kanan Silvia bisa saja dioperasi ( diganti ) jika dalam beberapa waktu kedepan tidak ada jua tanda-tanda perbaikan.

“ Disenter mata kanan tidak ada reaksi. Sebab jika tidak dioperasi, maka  akan membuat infeksi pada jaringan otak dan itu lebih berbahaya bagi keponakan Saya,”ujarnya .

Selain mata dan pipi ungkap Epi, mulut dan hidup ponakan nya juga luka parah akibat kejadian itu. " Hidung juga parah, gigi goyah akibat benturan keras, pas kejadian terlihat remuk sekali bagian mulut,"ujarnya.

Selain luka parah yang harus diderita Silvia, hal lain yang membuat keluarga terpukul ujarnya, saat Silvia sadar dari koma dan bertanya kepada orang tuanya mengenai kondisinya. " Saat itu Silvia sempat bertanya ke Ayah dan Ibu nya, kenapa mata kanannya tidak bisa melihat sambil menangis, keluarga sekarang tak henti-henti memberi semangat dan motivasi kepada Silvia agar bangkit dan tegar menghadapi kenyataan ini,"ujar Epi.

“ Mudah-mudahan Allah memberi kesembuhan, pulih seperti sedia kala, minimal tidak operasi  terutama mata, Silvia masih muda, masih  panjang perjalanan hidupnya, banyak yang harus  Ia raih,” Kata  Epi Martison.( isa )

Berita Lainnya

Index