SILPA Besar Tak Selalu Karena Penyerapan Anggaran Lemah

SILPA Besar Tak Selalu Karena Penyerapan Anggaran Lemah
Wabup Kuansing Drs H Zulkifli, M.Si. ( isa )

TELUK KUANTAN - Sisa lebih perhitungan anggaran ( SILPA ) atau dana tak terpakai tak selalu akibat penyerapan anggaran yang lemah akibat realisasi proyek-proyek yang juga lemah. Banyak alasan terjadinya SILPA pada sebuah tahun anggaran.
Hal tersebut dikatakan Wabup Kuansing Drs H Zulkifli, M.Si di ruang kerjanya, Rabu ( 21/11 ) lalu. SILPA katanya juga bisa akibat dana yang masuk kemudian tidak digunakan mengingat pelaksanaan waktu anggaran yang sedikit dan tidak memungkinkan dilaksanakan dalam APBD-P. Dana yang belum terpakai tersebut kemudian dialokasikan untuk kegiatan pada tahun selanjutnya.
" Kelebihan tersebut ujarnya karena target penerimaan telah melampaui target, sehingga dana kelebihan digunakan untuk kegiatan tahun selanjutnya,"ujar mantan Sekda Kuansing itu.
Kemudian lanjutnya, juga akibat proses yang penawaran nilai proyek saat rekanan mengikuti proses lelang. Pasalnya dalam mengikuti lelang, setiap rekanan tentu saja melalukan persaingan mendapatkan proyek dengan melkukan penawaran. " Kelebihan target penerimaan dan sisa penawaran dimasukkan dalam SILPA, jadi SILPA tidak otomatis realisasi anggaran lemah,"ujarnya.
Dana-dana Silpa seperti ini katanya juga bermanfaat, karena dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang mendesak dan daurat yang memerlukan penanganan segera. Karena permasalahan yang terjadi dilapangan sebutnya, tidak bisa diprediksi. Contohnya, ada saluran irigasi yang rusak dan akan mempengaruhi proses penanaman padi oleh warga, tentu saja dibutuhkan penanganan segera dan mendesak. Namun sesuai aturan sebutnya, penanganan tersebut bukan penanganan permanen melainkan penanganan fungsional.
" Contohnya penanganan yang dilakukan agar fungsi pengairan dapat berjalan, setelah itu baru dilakukan tindakan permanen. Agar tidak melanggar aturanyang ada,"ujarnya. ( isa )

Berita Lainnya

Index