Dua Periode Absen Dipanggung Kekuasaan, Bagian Hilir Kuansing Bertekad Eksis di Pilkada 2015

Dua Periode Absen Dipanggung Kekuasaan, Bagian Hilir Kuansing Bertekad Eksis di Pilkada 2015
Ilustrasi. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Hampir dua periode, tokoh-tokoh dari bagian hilir Kuansing seperti kecamatan Pangean, Logas Tanah Darat, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Inuman dan Cerenti absen dipuncak kekuasaan di Kuansing, baik dijabatan Bupati, Wakil Bupati maupun Sekda. Padahal Bupati pertama Kuansing berasal dari bagian hilir yakni almarhum Rusdji S Abrus namun hanya hingga tahun 2012. Jabatan Sekda juga mereka pegang saat Rasiman Rauf dipenghujung masa jabatan Bupati Asrul Ja'afar tahun 2005 dan 2006. Karena itu di Pilkada kali ini  tokoh-tokoh dari bagian hilir bertekad mengisi jabatan puncak di Pemkab Kuansing.

Bagian hilir sendiri memiliki figur-figur yang dapat disokong menjadi kandidat Bupati dan Wabup. Mulai dari Aherson dan Suhadiman Amby keduanya anggota DPRD Riau, Musliadi ( anggota DPRD Kuansing ) dari jajaran politikus, lalu ada Marjan Usthan ( mantan Direktur Umum dan SDM PTPN V ), Ali Rahman ( pengusaha )  dan Mardianto Manan tokoh muda Kuansing.

Dijajaran birokrat mereka juga memiliki kader-kader muda mumpuni seperti Wariman ( Kadis Perkebunan ), Erdiansyah ( Kepala Satuan Polisi Pamong Praja ), Agus Mandar ( Kadis Kehutanan ) Hendra ( Kadis Energi dan Sumber Daya Mineral ) dan Jafrinaldi ( Kadis Pasar Kebersihan dan Pertamanan ). Semuanya berkarir di Pemkab Kuansing, belum termasuk yang berkarir di luar Kuansing.

Sebenarnya tekad mereka dapat terealisasi, sebab dua putra bagian hilir saat ini menjadi ketua partai di Kuansing, masing-masing Aherson ( Ketua Partai Demokrat ) dan Musliadi ( Ketua Partai Kebangkitan Bangsa). Kedua partai ini memiliki enam kursi di DPRD Kuansing, kurang satu dari persyaratan minimal 7 kursi. Dengan kekuatan ini, sebenarnya mereka dapat mengusung Cabup sendiri.

Tekad tersebut tampaknya mulai menggeliat, Beberapa nama putra bagian hilir sudah mengemukakan niatnya maju di Pilkada. Sebutlah Musliadi, Aherson dan Marjan Ustha.

" Tekad saya maju sebenarnya bagian dari itu, agar ada putra-putra terbak bagian hilir Kuansing yang maju di Pilkada, baik sebagai Cabup maupun Cawabup,"ujar Ketua DPC PKB Kuansing, belum lama ini saat berbincang-bincang dengan wartawan.

Namun jika langkahnya terhenti, figur lain dapat disokong maju seperti Aherson, Suhardiman Amby, Marjan Ustha, Ali Rahman hingga Mardianto Manan. Karena itu dirinya terus mengkomunikasikan upaya ini ke Parpol lain,  termasuk ke kandidat calon Bupati yang sudah mulai mengkristal seperti Indra Putra dan Mursini.

" Memang Kita dengar-dengar mereka sudah punya calon pendamping, namun kan belum ada kata pasti, baru upaya penjajakan, politik itu dinamis setiap waktu bisa berubah sesuai dengan konstelasi politik terbaru, lagipula ini uapaya Kita tetapi siapapun nanti yang maju dan terpilih harus Kita dukung, berjuang untuk itu syah-syah saja, daerah dan kecamatan lain juga begitu,"ujarMusliadi.

Karena itu katanya, bersama fokoh-tokoh lain di bagian hilir, mengusahakan pertemuan antar tokoh bagian hilir, dengan satu tujuan bagaimana menggalang kekuatan agar eksis di Pilkada kali ini. " Kita perjuangkan secara maksimal agar diperhitungkan dan masuk dalam calon yang akan bersaing nantinya,"kata Musliadi.

Kecemasan Musliadi tampaknya beralasan. Sejumlah figur yang digadang-gadang akan maju sudah mulai memastikan calon pendamping walaupun belum diumumkan secara resmi oleh calon Parpol pendukung. Indra Putra Putra misalnya, calon bupati dari Partai Golkar ini semakin langgeng dan kompak dengan Komprensi sebagai calon wakil bupati. Begitu juga dengan Mursini, semakin santer akan menggandeng pengusaha Aliang atau Halim.

Dua pasangan ini memang berpeluang melenggang meneruskan langkah mereka di ajang Pilkada Kuansing, karena memiliki kenderaan politik.  Indra Putra - Komprensi memiliki Partai Golkar yang punya 9 kursi di DPRD Kuansing, jumlah yang lebih dari cukup untuk persyaratan mencalonkan pasangan calon, belum lagi sejumlah Parpol yang akan merapat ke mereka. Mursini - Aliang juga demikian, mereka memilik PPP yang memiliki empat kursi. Jika PPP berkoalisi dengan Gerindra atau Demokrat, mereka sudah melenggang untuk maju diajang Pilkada.

Diluar pasangan ini, masih terdapat calon kuat lainnya seperti Zulkifli ( Wabup Kuansing ). Namun Zulkifli sendiri dikabarkan tidak akan mencalonkan diri dan lebih memilih mendukung Mursini. Zulkifli baru akan maju jika Mursini batal maju. Sikap Zulkifli ini, agar suara pendukungnya tidak terpecah menghadapi duet Indra Putra - Komprensi yang dinilai masih tangguh dengan sokongan Sukarmis. 

Dengan peta politik yang semakin mengkristal ini, maka peluang tokoh-tokoh bagian hilir untuk maju sebenarnya  terbuka lebar. Jika PKB dan Demokrat kompak, mereka dapat mengusung Cabup dan Cawabup diluar dua pasangan yang semakin mengkristal tersebut. Mereka dapat bekerjasama dengan kandidat kuat lainnya seperti Imran ( pengusaha ), Elpius dan Raden yang sudah terang-terangan menyatakan akan maju.  (isa )

Berita Lainnya

Index