Turap Ambruk, Kadis CKTR Bakal Dihearing

Turap Ambruk, Kadis CKTR Bakal Dihearing
Plt Kadis CKTR Kuansing, Fakhruddin bersama anggot

TELUK KUANTAN –Komisi C DPRD Kuansing, Rabu siang ( 26/9 ) meninjau kondisi terakhir turap SMP Negeri 2 yang ambruk, Sabtu ( 23/9 ) pekan lalu.   Mereka ingin mengetahui secara langsung penyebab ambruknya turap ini. Karena ada yang menyatakan karena faktor alam ( hujan deras ) dan ada yang menyebut terjadi kesalahan bestek.

 Kedatangan Komisi C yang dipimpin ketua Komisi C, Andi Putra disambut Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Kuansing, Fahruddin, ST beserta para Kabid dan staffnya. Sesampai di lokasi Komisi C bersama pihak Dinas CKTR melihat kondisi turap dan beberapa hal yang diduga menjadi penyebab ambruknya turap tersebut.

 

"Tadi sengaja kita ajak anggota dewan ke atas untuk melihat kondisi sebenarnya, dan kita juga sudah berikan beberapa penjelasan terkait dugaan penyebab ambruknya turap ini,"ujar Kadis CKTR, Fahruddin, ST kepada wartawan di lokasi tersebut.

Untuk dugaan sementara menurut  pria yang akrab dipanggil Paka ini, turap tersebut ambruk akibat banyaknya sampah yang menumpuk dibelakang gedung sekolah yang mengakibatkan sistem drainase tidak jalan sehingga saat terjadi hujan lebat membuat genangan air cukup tinggi. Karena adanya genangan air tersebut otomatis akan mempengaruhi kontur tanah, sehingga beban ini tidak bisa ditahan oleh turap yang ada.

"Jadi kalau ini mau dibenahi, harus kita benahi dulu yang diatas, karena kalau tidak demikian tentu hal ini akan terulang kembali,"sambungnya.

Terkait hal ini menurut Fahruddin, pihaknya sudah membuat laporan kepada Bupati, dan meminta agar diturunkan tim untuk menangani masalah ini."Kita sudah laporkan kepada pak Bupati untuk diturunkan tim dari CKTR sendiri, Bagian Ekbang Setda, Inspektorat dan lain sebagainya,"ujar Fahrudin.

Melalui tim ini, menurutnya apabila nanti memang perlu uji labor untuk menentukan kontruksinya tentu akan dilakukan.

Sementara itu, ketua komisi C, Andi Putra mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus mengumpulkan data-data yang diperlukan. "Kita kumpulkan data-data dulu, bahkan kita sudah agendakan untuk hearing dengan seluruh pihak terkait dalam waktu dekat ini, setelah itu baru nanti baru kita buat rekomendasi kepada Pemkab untuk langkah selanjutnya,"ujar Andi singkat.

 

            Ditempat terpisah Sekjen LSM Permata Kuansing, Waaslan meminta semua fihak tidak berkutat pada penyebab turap itu ambruk. Melainkan juga mencari fihak-fihak yang bertanggung jawab atas  kejadian ini. Masalahnya setahu masyarakat sudah dua kali kejadian ini terulang. Karena itu wajar ada sanksi bagi penanggung jawab proyek ini. “ Berapa banyak kerugian negara akibat kejadian yang berulang ini, harus diusut tuntas oleh tim independen dan penegak hukum, jangan oleh mereka saja,"pungkasnya. ( ktc1 )

 

Berita Lainnya

Index