BAGANSIAPIAPI - Kampanye Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman di Bagansiapiapi, Rohil menggunakan empat bahasa dari berbagai suku. Bahasa itu digunakan sebagai ajakan ribuan yang hadir untuk memilih pasangan nomor urut 2 pada pilgubri 4 September 2013. Pada kampanye dibasis sendiri, Senin (26/8/13), di lapangan KONI, Annas memberikan kesempatan suku bangsa, mulai dari Batak, Tionghoa, Jawa dan Melayu (Bagan, red), Minang, menyampaikan ajakan untuk memilihnya, namun untuk perwakilan dari Suku Minang tidak ada, meski sudah dipanggil berulang kali.
Tidak hanya sampai disitu, Annas menyempatkan diri menyanyikan lagu dari Suku Batak, “Butet”, lagu Suku Minang, “Baranak Ampek”, dan lagu Jawa “Cucak Rowo (dibantu penyanyi, red)”, dan lagu Suku Melayu, “Semalam di Malaysia”. Sementara itu, dalam orasi politiknya, Annas sempat menyatakan komitmennya bersama calon wakil Asyadjuliandi Rachman untuk tetap akur jika terpilih, seperti yang dilakukan bersama Suyatno (Wakil Bupati Rohil, red).
Sedangkan ketika Arsyadjuliandi Rachman diberi kesempatan menyampaikan orasi politik, dia juga menyatakan komitmennya tetap akan akur bersama Annas Maamun jika terpilih seperti yang telah dilakukan Suyatno. Bahkan, Arsyadjuliandi Rachman sempat bercanda, calon wakil gubernur berpidato tidak boleh panjangnya melebihi calon gubernur. “Setuju?, pidato saya tidak boleh panjang dari Pak Gubernurnya,” disambut tepuk tangan gembira.
Namun demikian, kampanye Annas-Andi sempat terganggu sedikit akibat ulah oknum yang menyeloro (membantah, red) ketika Annas menyampaikan orasi, atas insiden tersebut, sempat menarik perhatian massa, dan Annas meminta aparat bertindak tegas atas oknum yang sengaja ingin mengacaukan kampanyenya. Memang dalam waktu singkat, pengacau yang sedang memegang hp tersebut dalam waktu singkat berhasil diamankan aparat, dan dari kondisi awal terlihat ternyata bersangkutan berada dalam keadaan mabuk.( sumber : riauterkini.com )
