Rupiah Rontok, SBY Janji Tak Ada PHK

Rupiah Rontok, SBY Janji Tak Ada PHK
Presiden SBY & Wapres Boediono. (Foto: Setkab). ( ozc )

JAKARTA - Membaiknya ekonomi Amerika Serikat (AS) bukannya menjadi berkah bagi ekonomi Indonesia. Indonesia malah tertekan, lantaran dana investor asing yang dulu masuk mulai keluar lagi.

Hal tersebut tercermin dari kondisi Rupiah yang semakin melemah. Selain itu, pasar saham Indonesia mulai terkoreksi tajam. Pasalnya, membaiknya ekonomi AS membuat Bank Sentral AS menghentikan stimulus pembelian obligasinya, padahal stimulus tersebut adalah salah satu pendorong kenaikan saham-saham.

Menanggapi ekonomi global yang belum stabil ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan memang saat ini dunia usaha tengah mendapat tekanan. Meski demikian, dia mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan tindakan agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Kita juga akan mengamankan para pekerja. Oleh karena itu, kita akan melakukan sesuatu, melakukan kerja sama dengan dunia pengusaha, dan jangan sampai sekali lagi terjadi PHK," kata SBY di kantornya, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Rabu (21/8/2013).

Menurutnya, jika terjadi PHK akan sulit bagi rakyat untuk mencukupi sehari-harinya. "Itulah kebijakan yang akan kami jalankan. Setelah pertemuan yang saya pimpin ini, dan sejak tiga hari lalu, dan akan dirumuskan beberapa hari ke depan untuk menjaga stabilitas keuangan kita," jelas dia.

Presiden SBY menjelaskan, untuk menjaga pertumbuhan agar tidak menurun secara tajam, maka dua hal yang mencegah terjadinya inflasi tersebut yang dikehendaki.

"Maka paket akan segera disiapkan dalam dua hari ini, dan Jumat akan saya rumuskan untuk paket tindakan pemerintah mengatasi masalah ini, dan akan diumumkan oleh menteri teknis untuk merumuskan ini," tuturnya.( okezone.com )

Berita Lainnya

Index