Tak Kuasa Lihat Rumah Terbakar, Seorang Kakek di Simandolak Pingsan

Tak Kuasa Lihat Rumah Terbakar, Seorang Kakek di Simandolak Pingsan
Ilustrasi. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Untung tak dapat diraih, malang tak bisa ditolak. Kiasan itu tampaknya dialami keluarga Basyar ( 41 ) warga Simandolak Kecamatan Benai. Sebab dalam sekejap rumah yang telah puluhan tahun dihuninya ludes dilalap sijago merah dalam sekejap.

Kejadian tragis ini terjadi Kamis ( 11/7 ) 02.00 dini hari. Saat itu ibudanya Imar ( 72 ) tengah bersiap memasak bagi keperluan sahur keluarga didapur. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba api tungku memasak terjatuh dan menyambar tumpukan kayu kering yang ada dibawah tungku.

Api lantas langsung membesar tanpa disangka oleh Imar sebelumnya. Imar kemudian memanggil sang anak Basyar dan suami Miun ( 75 ) yang sedang tertidur untuk membantu memadamkan api yang mulai berkobar di dapur rumah mereka. Dengan sekuat tenaga dan peralatan seadanya, anggota keluarga tersebut berusaha sekuat tenaga untuk memadamkan api.

Tapi usaha keras mereka memadamkabn apir di dapur tak kunjung menampakkan hasil. Malah api yang terus membesar mulai merembet ke bagian rumah yang lain. Melihat kobaran api kian besar dan tak sanggup mereka tangani, mereka lantas berteriak minta tolong warga desa yang ada disekitarnya. Sembaru menunggu datangnya warga, pasangan kakek tua renta ini bersama Basyar dan cucu berusaha menyelamatkan barang-barang didalam rumah yang masih dapat diselamatkan.

Hanya saja sedihnya mereka  setelah berusaha menyelamatkan barang yang ada, namun 1 sepeda motor milik keluarga ini yang baru dibeli tak mampu terselamatkan dan hangus terbakar bersama rumah mereka. Hanya pakaian yang ada dibadan dan 1 sepeda dayung yang masih dapat mereka selamatkan dari amukan api. Miun dan Imar tampak tak kuasa melihat rumah mereka ludes dilalap api karena dibangun dengan susah payah.

Bahkan saking sedihnya, Miun sempat tak sadarkan diri melihat rumahnya ludes terbakar. Api baru dapat dipadamkan setelah ratusan warga termasuk para mahasiswa yang sedang melakukan KKN datang ke rumah mereka untuk memberikan bantuan pemadaman menggunaan ember dan pompa mesin air. Selain itu warga setempat juga menelpom pemadam kebakaran milik Pemkab Kuansing yang datang 30 menit kemudian setelah rumah warga ludes dilalap sijago merah, namun pemdam kebakarta tetap melaksanakan upaya penyemprotan agar tidak merembet kerumah wraga lainnya. Sekitar pukul 05.00 subuh upaya pemadaman baru berakhir.

Sementara itu Camat Benai, Masnur Judin mengaku akibat kejadian ini pemilik rumah menelan kerugian sebesar Rp 200 Juta. Untuk meringankan beban korban, fihaknya akan berupaya secepatnya meminta bantuan dari Pemkab Kuansing.

Disamping itu, secara swadaya Masnur juga berharap warga yang ada disekitar lokasi dan donatur lain nya berkenan menyumbang untuk meringankan beban keluarga yang sedang ditimpa musibah itu. Sementara itu Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Kuansing Novriman, ST, MT mengaku sudah diinstrukskan Sekda Muharman untuk mendata kerugian korban langsung ke lapangan. " Nanti akan Kita laporkan kembali ke Pak Sekda dan Pak BUpati,"ujarnya. ( isa )

Berita Lainnya

Index