Ironis, Sembako Melambung Jelang Idul fitri, Pemkab Malah Tak Gelar Pasar Murah

Ironis, Sembako Melambung Jelang Idul fitri, Pemkab Malah Tak Gelar Pasar Murah
ilustrasi. ( ktc )

TELUK KUANTAN  - Kondisi pahit kian dirasakan warga Kuansing, disaat harga karet anjlok drastis yang merupakan mata pencaharian  mayoritas warga daerah ini, harga Sembako jelang Idul Fitri justru merangkak naik.

Ironisnya kondisi ekonomi yang menghimpit warga masyarakat tersebut ditambah dengan tidak adanya upaya Pemkab Kuansing untuk  meringankan beban warga masyarakat seperti gelar operasi pasar murah.

"Mahal-mahal sekarang bang,  daging sekarang capai Rp120 ribu sekilo,"  ujar Rosneni, seorang ibu rumah tangga di Pangean kepada wartawan di Telukkuantan, baru-baru ini.

Begitu juga Siel warga Simpang Tiga yang sehari-hari menggantungkan hidup dari kedai harian. Ia merasakan kondisi ekonomi kian sulit. “  Berdagang sekarang pembeli kurang , kedai tambah banyak, susah sekarang ekonomi,”ujarnya mengeluh.

“ Jangankan untuk membeli baju-baju lebaran keluarga, untuk makan saja sekarang sudah, kalau mau beli kebutuhan lebaran banyak menggadai emas atau pinjam ke tetangga dan koperasi”tambahnya masgul.

Justru disaat ekonomi sulit ini, Pemkab Kuansing melalui Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian tidak menggelar Pasar Murah pada bulan Ramadhan tahun ini.  Alasannya anggaran untuk kegiatan itu tidak tersedia.

"Tahun ini, kita tidak ada kegiatan pasar murah, karena tidak terakomodir dalam DPA Kopindag," kata Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian Kuansing H. Tarmis,

Disebutkannya, kegiatan tersebut tidak digelar selama tiga tahun lebih, karena keterbatasan anggaran. Ia berharap tahun depan bisa terlaksana. Sebagai langkah antisipasi kenaikan harga barang, pihaknya melakukan pengawasan secara terpadu setiap minggunya. ( isa )

Berita Lainnya

Index