Selama di Kuansing, Presiden Jokowi Secara Tiba-tiba Bisa Melihat Kerusakan Lingkungan Akibat PETI

Selama di Kuansing, Presiden Jokowi Secara Tiba-tiba Bisa Melihat Kerusakan Lingkungan Akibat PETI
Salah satu foto udara dampak kerusakan lingkungan akibat PETI di Kuansing. ( ktc )

TELUKKUANTAN  - Pencemaran dan kerusakan lingkungan yang terjadi di Kuansing akibat aktifitas penambangan emas tanpa izin (PETI) dikabarkan bisa menjadi perhatian serius orang nomor satu Indonesia, Presiden Jokowi yang direncanakan akan melintasi Kuansing dalam rangkaian kunjungannya memantau kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla ) di Provinsi Sumatera Selataan, Jambi dan Riau, Jumat ( 8/10/2015 ) atau Sabtu ( 9/10/2015 ) yang akan datang.

Apalagi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr Siti Nurbaya juga sudah mendapat laporan mengenai maraknya aktifitas PETI di Kuansing serta dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungn yang demikian parah.

"Jadi, kita minta aktivitas PETI dihentikan, dan seluruh pencemaran, seperti limbah dari perusahaan berupa asap yang mengganggu masyarakat harus dihentikan," kata Bupati Sukarmis saat memimpin rapat persiapan rencana kedatangan presiden ke Kuansing, Rabu (7/10/2015) siang di ruang kerjanya.

Menurut Sukarmis, sesuai informasi yang Ia terima dari Forkompimda Riau, Presiden Jokowi bisa saja meninjau lokasi tambang emas ilegal di rute perjalanan yang dilewatinya saat berada di wilayah Kuansing.
"Kita tahu, Pak Jokowi itu suka blusukan. Karena bisa saja nanti pada saat dirinya melihat air sungai yang keruh di Kuansing, beliau bertanya kenapa sungai itu keruh. Dan begitupula dengan semburan asap pabrik yang mengganggu masyarakat, dan beliau tidak sungkan untuk melihatnya dari dekat kalau ada hal-hal yang dianggapnya merugikan," lanjut Sukarmis mengingatkan.

"Saat berjalan dari Jambi ke Kuansing, Pak Presiden bisa saja akan dapat bisikan soal pekerjaan tambang ilegal. Dia akan dapat bisikan soal PETI. Nanti akan nampak dan bisa saja dia yang akan langsung melihatnya ke sana," katanya menambahkan.

Sukarmis juga minta  soal limbah asap yang mengepul ke udara, karena Sukarmis memperkirakan, Presiden Jokowi akan bertanya soal dampak asap itu terhadap masyarakat termasuk  soal dengan kondisi hutan di Kuansing terkait dengan karlahut.

Menanggapi itu, Kapolres Kuansing AKBP Edy Sumardi menyatakan kesiapannya untuk menertibkan aktivitas ilegal tersebut, baik di sepanjang alirang sungai, di perusahaan-perusahaan maupun di tanah-tanah warga yang disewakan. "Kami siap untuk itu, kalau perlu kita tangkap," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kuansing akan menjadi salah satu rute perjalanan darat rombongan Presiden Jokowi ditiga provinsi. Dari hasil rapat Muspida Kuansing diketahui, terdapat dua  alternatif rute kunjungan Presiden. Pertama hari Kamis mendarat di Palembang, kemudian menuju Jambi. Hari Jumat, dari Jambi rombongan Presiden dapat melewati  rute Inhu, Pelalawan Pekanbaru atau rute Jambi, Kiliran Jao, Kuansing dan Pekanbaru.
Jika melewati rute Jambi, Inhu, Pelalawan dan Pekanbaru, maka Presiden direncanakan dari Pekanbaru menuju Kuansing terus ke Sumatera Barat untuk menutup tour de Singkarak. Jika melewati rute Jambi, Kiliran Jao, Kuansing dan Pekanbaru, selanjutnya rombongan Presiden dari Pekanbaru menuju Bangkinang seterusnya ke Sumatera Barat. 
Dari keterangan rapat Muspida Kuansing, Presiden Jokowi kemungkinan melintasi Kuansing pada hari Jumat atau Sabtu. ( isa )

Berita Lainnya

Index