Razia PETI Ricuh, Kaki Kapolsek Pangean Terbakar Terkena Sembaran Api

Razia PETI Ricuh, Kaki Kapolsek Pangean Terbakar Terkena Sembaran Api
Kapolsek Pangean, AKP G Lumban Toruan saat dirawat di Puskesmas usai kejadian. ( ktc )

 

TELUKKUANTAN  - Pekerja penambangan emas tanpa izin (PETI) semakin berani saja, tidak hanya menggelar kegiatan illegal secara terbuka namun melawan petugas saat hendak ditertibkan. Seperti saat penertiban di  Desa Pulau Kumpai Pangean, Kamis (9/4/2014). Akibatnya,  kaki kiri dan sebagian kecil kanan kanan Kapolsek Pangean, AKP G Lumban Toruan terbakar dan mendapat perawatan intensif dan satu unit sepeda motor milik anggota Polisi nyaris ludes terbakar

Awalnya penertiban yang turut dihadiri Camat Pangean, Mastur dan unsur Upika  sekira pukul 16.30 WIB berjalan aman.  Mereka berhasil membakar 4 unit kapal PETI yang beroperasi di wilayah Pulau Kumpai. Bahkan Upika Pangean sempat menemukan sejumlah pekerja tengah melakukan aktivitas, namun akhirnya mereka kabur.

Aksi bakar kapal PETI terus  berlanjut . Tidak lama berselang, tiba-tiba datang seorang pria yang diduga pekerja PETI membawa bensin, lalu menyirami satu unit sepeda motor jenis Honda Supra X miliki salah satu anggota Polsek Pangean dengan bensin dengan niat untuk membakarnya.

Melihat gelagat yang tidak baik itu, Kapolsek Pangean langsung bereaksi dengan menendang jerigen bensin yang hendak disiram pekerja  ke sepeda motor dan lalu dibakar,  akibat terjangan Kapolsek bensin didalam jerigen muncrat keluar dan turut mengenai celana yang dipakainya. Disaat itu pula, pelaku PETI yang nekad tersebut menyirami api ke sepeda motor Supra X tadi.

Ntah sadar ntah tidak, Kapolsek mencoba memadamkan api yang membakar honda, seketika api menyambar celana nya yang sudah terkena percikan bensin sebelumnya dan menjalar ke kakinya sebelah kiri dan sebagian kecil kakinya sebelah kanan serta organ tubuh lainnya. Kapolsek mencoba meloncat-loncat agar api di tubuhnya padam. Bahkan menggulirkan badan ke tanahpun dicobanya, tapi api tak kunjung padam.

Melihat Kapolsek Pangean menggulingkan badan di tanah, seorang personil Polsek Pangean, Kanit Reskrim Brigadir Pardamean alias Regar mencoba memadamkan. Api memang dapat dipadamkan dari tubuh sang perwira itu, tapi luka bakar tetap saja membekas di kaki kiri dan organ tubuh lainnya. Sementara honda yang suda tersulut api berhasil dipadamkan salah seorang warga yang ada di TKP sehingga tidak hangus.

Menurut Camat Pangean, Mastur, situasi sempat memanas karena adanya perlawanan dari sejumlah warga yang diduga sebagai pelaku PETI. Untuk meredam situasi makin memanas, aparat kepolisian mengeluarkan tembakan peringatan dua kali ke udara.

Kata Mastur, bahwa razia ini sudah dikoordinasikan dengan pihak Polres Kuansing. Dijelaskannya, razia ini dilatarbelakangi adanya pengaduan dari warga Kasang Limau Sundai Kecamatan Kuantan Hilir Seberang ke Polsek Pangean. Dalam laporannya, PETI yang marak di Tanah Bekali Pangean menyebabkan air sungai yang ada di desa Kasang Limau Sundai menjadi keruh.

"Mereka ( warga desa Kasang Limau Sundai ) ingin menyerang ke Tanah Bekali. Nah, sebelum terjadi yang tidak diinginkan, makanya kita harus melakukan operasi penertiban, sasarannya adalah di Tanah Bekali. Makanya terlaksana razia hari ini (kemarin,red)," kata Mastur.

Setelah ditinjau, dilanjutkan Mastur, Kepala Desa Pulau Deras Pangean pun menginformasikan PETI marak di wilayahnya. Usai melakukan penertiban di Pulau Deras wilayah tersebut, pihaknya bergerak ke Pulau Kumpai untuk menertibkan meja bilyard yang meresahkan masyarakat. "Sebelumnya masyarakat telah melaporkan adanya meja bilyard yang meresahkan. Dan langsung kita tertibkan," katanya.

Namun ditengah dilakukan penertiban terhadap meja bilyard, aparat kepolisian menemukan sejumlah kapal PETI dan langsung membakarnya. "Itulah awal terjadinya seperti ini," jelasnya.

Menurut Mastur, usai kejadian sekira pukul 17.00 WIB, Kapolsek Pangean dilarikan ke Puskesmas Pangean untuk mendapat perawatan serius. Namun, karena luka bakar yang dideritanya cukup parah, AKP Lumban Toruan harus dirujuk ke RSUD Telukkuantan.

Saat mendapat perawatan pihak puskesmas, sejumlah perwira dari Polres Kuansing ikut menjenguk, seperti Kabag Ops Polres Kompol A Cholik Husein dan Kasat Intelkam Syaiful Kapolsek Kuantan Hilir AKP Efrion dan Kasat Sabhara AKP Karlos.

Sementara itu Kapolres Kuansing, AKBP Bayuaji Irawan, S.Ik melalui Paur Humas, Iptu Musabi membenarkan kejadian ini. Sebelum kejadian ujarnya, Kapolsek Pangean beserta 3 orang anggota mendatangi Kantor Camat Pangean, melakukan koordinasi masalah pengaduan masyarakat tentang keberadaan PETI di desa Tanah Bekali. Usai berkoordinasi, tim berangkat ke Tanah Bekali sekitar pukul 14.00 WIB yang diikuti Camat Pangean.

" Jadi sasaran utama penertiban sebenarnya PETI di desa Tanah Bekali,"ujarnya.

Pada saat berangkat melalui tempat penyeberangan di desa Pulau Kumpai ujarnya, rombongan tidak melihat mesin dompeng beroperasi. Namun saat pulang ternyata sudah ada dompeng yang beroperasi, Kapolsek Pangean turun langsung melakukan pembakaran, dan tak berapa lama kemudian masyarakat melakukan perlawanan dengan cara melakukan  pembakaran terhadap sepeda motor milik personil Polsek Pangean.

" Kapolsek berusaha  memadamkan api, pada saat bersamaan ada jerigen yang berisi bensin disambar api sehingga mengenai celana Kapolsek Pangean dan terbakar. Sehingga Kapolsek mengalami luka bakar pada kaki kiri,"ujar Iptu Musabi.

Untuk meredam situasi ujarnya, Polres Kuansing menerjukan bantuan personil sebanyak 30 orang untuk pengamanan Mapolsek Pangean  dipimpin Kabag Opt, Kasat Intelkam dan Kasat Sabhara. " Usai kejadian masyarakat Pulau Kumpai telah membubarkan diri dan situasi aman dan terkendali,"pungkasnya. ( isa )

 

Berita Lainnya

Index