Di Kuansing, Dari 500 Kontraktor, Sekarang Tinggal 84-an yang Aktif

Di Kuansing, Dari 500 Kontraktor, Sekarang Tinggal 84-an yang Aktif
Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang Kuansing, Fakhruddin, ST saat meninjau Pamsimas. ( ktc )
TELUK KUANTA - Jumlah kontraktor yang ada di Kuansing bukannya bertambah dari tahun ketahun, malah semakin berkurang. Dari 500 perusahaan kontraktor sebelumnya, sekarang tinggal 84 buah.
" 84 buah kontraktor yang masih bertahan itu pun sudah termasuk kontraktor Asosiasi kontraktor listrik Indonesia, jadi bukan hanya kontraktor proyek fisk dan pengadaan barang jasa lainnya saja sudah gabung dengan kontraktor AKLI,"ujar Kadis Cipta Karya dan Ruang ( CKTR ) Kuansing, Fakhruddin, ST yang dikonfirmasi wartawan, Rabu ( 14/ 5 /2014) yang lalu di Teluk Kuantan.
Fakhruddin tidak mengetahui dengan pasti penyebab berkurangnya jumlah kontraktor tersebut. Namun salah satunya tak terlepas dari penerapan sistem pengadaan barang dan jasa yang mulai menggunakan lelang pangadaan secara elektronik ( LPSE ).
" LPSE memungkin semua rekanan dari mana saja dapat mengikuti proses lelang yang dibuka oleh dinas dan badan di Kuansing, orang Pekanbaru, Padang bisa, Medan bisa dan Jakarta pun bisa,"ujarnya.
Buktinya ujar Fakhruddin 12 paket pekerjaaan pembangunan kantor kepala desa yang baru usai dilaksanakan CKTR melalui unit layanan pengadaan ( ULP ) Pemka Kuansing  8 paket diantaranya dimenangkan oleh rekanan dari luar Kuansing, ada yang dari Pekanbaru dan daerah lain.
" Kalau lelang secara LPSE siapa yang terbaik yang lulus, karena tidak ada pertemuan antara panitia pengadaan dengan rekanan,"ujarnya.
Karena itu Fakhruddin meminta agar rekanan yang masih bertahan dan yang akan berdiri untuk menguasai teknologio informasi dan manajamen pengelolaan perusahaan dengan maksimal. " Hendaknya ada yang mengurus teknologi informasi, keuangan, logistik sehingga menjadi profesional,"uarnya.
Disamping itu tambah Fakhurddin, pihak menyarankan kepada Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi ( LPJK ) Riau untuk terus melakukan pembinaan terhadap asosiasi jasa konstruksi yang ada beserta anggota, sehingga keberadaan rekanan kontraktor di Kuansing dapat semakin profesional kedepannya.

" Ya karena kedepan dalam pelelangan semakin profesional, transparan dan terbuka,"pungkasnya. ( isa)

Berita Lainnya

Index