261.276 Penduduk Kuansing akan Diberi Obat Filariaris Pencegah Penyakit Kaki Gajah

261.276 Penduduk Kuansing akan Diberi Obat Filariaris Pencegah Penyakit Kaki Gajah
Ilustrasi. ( ktc )

 

TELUK KUANTAN -261.276 penduduk Kuansing ditargetkan akan mengkonsumsi obat filariasis pencegah penyakit kaki gajah. Untuk itu, saat ini Dinas Kesehatan Kuansing tengah melakukan survey darah jari ( SDJ ) terutama di daerah-daerah endemis pengakit kaki gajah.

"Kalau jadwal sosialisasi rencana bulan Mei kita turun kelapangan terutama di Puskesmas dan kader di lapangan terkait dosis dan tata cara pembagian hingga konsumsi obat tersebut ke warga. Sehingga tidak ada lagi warga Kuansing yang terjangkit penyakit kaki gajah,"kata Kepala Dinas kesehatan Kuansing Reza Tjahyadi yang dihubungi, Selasa (18/3/2014).

Selanjutnya ujar Reza, baru dilakukan tahap pengobatan massal dengan membagikan obat filariasis kepada masyarakat mulai umur 2 tahun keatas. Dari data Diskes Kuansing untuk jumlah sasaran yang akan mengonsumsi obat filariasis ini sebanyak 261.276 jiwa. Terdiri mulai umur 2-5 tahun 20,814 jiwa, umur 6-14 tahun 51,486 jiwa, dan umur 14 tahun keatas 188,976 jiwa. Dari total jumlah penduduk Kuansing keseluruhannya sekitar 299,281 jiwa.

Untuk diketahui, penyakit filariasis atau kaki gajah ini mulai muncul di Kuansing pada tahun 2006 lalu, sejak tahun 2014 ini sudah ada 10 penderita yang terkena penyakit filariasis atau kaki gajah yang ditemukan disejumlah desa di Kecamatan diantaranya di Cerenti 2 penderita, Pangean 4 penderita, Teluk Kuantan 1 penderita, Sungai Sirih 1 penderita, Sukaraja 1 penderita, Kari 1 penderita.

" Apabila ada masyarakat yang terkena penyakit ini, sulit untuk bisa sembuh dan bisa menimbulkan cacat seumur hidup,"ujarnya.

Dikatakan Reza, untuk itu sebelum ada warga yang terkena penyakit kaki gajah ini, kita lakukan pencegahan dengan membagikan obat filariasis kepada setiap warga yang sudah berumur 2 tahun keatas.

Untuk diketahui, filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit yang mengenai saluran dan kelenjer limfe oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini juga bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapat pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, dan alat kelamin, baik pada perempuan maupun laki-laki.

Upaya pencegahan yang harus dilakukan masyarakat dapar menghindarkan dari gigitan nyamuk vektor, dengan cara menggunakan kelambu sewaktu tidur, menutup ventilasi rumah dengan kawat nyamuk, menggunakan obat nyamuk, mengoles kulit dengan obat anti nyamuk.

Sementara untuk gejala dan tanda klinit akut pada penyakit filariasis ini, demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang setelah istirahat dan akan timbul lagi setelah bekerja berat. Pembengkakkan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paham ketiak, yang nampak kemerahan, panas dan sakit.

Kemudian radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal paha kearah ujung kaki dan lengan, abses filarial terjadi akibat seringnya pembengkakan kelanjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, kantong zakar yang terlihat agak kemerahan, dan terasa panas.( isa )

 

Berita Lainnya

Index