Bermodalkan Semangat dan Mandiri , Warga Pulau Kumpai Bangun Mushollah Tuntas dalam Sebulan

Bermodalkan Semangat dan Mandiri , Warga Pulau Kumpai  Bangun Mushollah Tuntas dalam Sebulan
Ir Mardianto Manan, MT ( 3 kiri ) saat rehat dengan warga Pulau Kumpai. ( ktc )


PANGEAN - Tidak ada rotan akar pun jadi. Sebuah ungkapan yang sarat makna akan motivasi untuk melakukan sesuatu. Ungkapan ini layak disematkan kepada masyarakat Desa Pulau Kumpai Pangean yang berhasil menuntaskan pembangunan Musholla Baitul Amin tanpa ada campur tangan pemerintah atau pihak swasta hanya dalam waktu satu bulan.

Semangat membangun dan memajukan desa tidak hanya dimiliki oleh pemerintah semata. Kini, semangat membangun itu juga sudah tertanam di tengah masyarakat, terutama yang ada di pedesaan. Buktinya, masyarakat Pulau Kumpai Pangean berhasil dalam tempo singkat mewujudkan keinginannya untuk memiliki sebuah musholla yang memang sudah lama didambakan.

Dengan keinginan yang kuat, masyarakat setempat dengan cara swadaya sukses membangun sebuah musholla yang cukup bagus, berdiri dengan kokh, yang berdindingkan beton dan berlantaikan papan. Dengan ukuran sekitar 8x8 meter, musholla ini cukup mampu menampung jamaah yang jumlah mencapai 75 hingga 100 jamaah.

Momentum Idul Adha 1434 Hijriah ini, masyarakat Pulau Kumpai telah mampu memberikan pelajaran kepada masyarakat sekitar, bahwa pengorbanan untuk berbuat baik di jalan kebaikan sangat diharuskan. Apalagi semangat itu untuk membangun rumah ibadah, rumah Allah SWT.

Bila dilihat dari kondisi perekonomian masyarakat sekitar, mayoritas mereka hanya hidup sebagai petani karet dan padi. Tentu dengan ekonomi yang pas-pasan itu, masyarakat tidak akan mampu membangun desanya dengan maksimal tanpa dukungan pemerintah. Namun, bagi masyarakat Pulau Kumpai kondisi ekonomi tidak menjadi persoalan untuk membangun. Buktinya, masyarakat bisa membangun sebuah musholla dalam waktu satu bulan tanpa ada dukungan pemerintah dan pihak swasta.

Satu bulan untuk membangun sebuah musholla yang terbuat dari beton tidaklah gampang. Tapi masyarakat Pulau Kumpai Pangean mampu melakukannya. Kuncinya, masyarakat membangun penuh dengan semangat dan keikhlasan. Sehingga bekerja siang dan malam pun untuk membangun rumah ibadah tidak menjadi persoalan bagi mereka.

"Itu kuncinya. Memang kalau segala sesuatu itu kita laksanakan dengan ikhlas, penuh semangat dan adanya kekompakkan di masyarakat, apapun bisa kita lakukan. Alhamdulillah, kita bisa membangun musholla dengan swadaya, dan memang ini sudah lama kita harapkan," kata salah seorang pengurus musholla, H Umar Khatib saat bersilaturrahmi dengan Pemuka Masyarakat Kuansing, Ir Mardianto Manan MT IAP di musholla tersebut, akhir pekan lalu.

Dijelaskan Umar Khatib, kebutuhan akan musholla ini sudah lama didambakan. Pasalnya, setiap malam masyarakat Pulau Kumpai sekitarnya selalu melakukan pengajian agama di musholla sebelumnya yang terbuat dari papan yang usianya sudah puluhan tahun. "Jadi, sangat besar manfaat keberadaan musholla ini," katanya sambil meneguk teh hangat yang dihidangkannya kepada wartawan.

Melihat semangat masyarakat itu, membuat Mardianto Manan terharu. Diharapkannya, semangat membangun dan memajukan desa yang dimiliki masyarakat Pulau Kumpai ini patut dipertahankan. Sehingga semangat itu bisa dicontoh oleh masyarakat Pangean khususnya dan Kuansing umumnya. "Luar biasa. Hanya satu bulan masyarakat sudah bisa membangun musholla sebesar ini. Dengan semangat dan keikhlasan yang ada saat ini, tentu kita sangat berharap masyarakat selalu bertekad memajukan desa," ujarnya.

Pria kelahiran Pangean 44 tahun silam ini berpesan supaya masyarakat terus menjaga semangat, dan kekompakkan dalam membangun. Banyak program pemerintah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat harus disukseskan. "Kalau kita kompak apapun bisa kita lakukan di negeri ini," ujarnya.( isa )

Berita Lainnya

Index