Rasio Elektrifikasi Kuansing Tertinggi di Riau

Rasio Elektrifikasi Kuansing Tertinggi di Riau
Petuga saat memperbaiki jaringan listrik di kota Teluk Kuantan. ( ktc )

TELUK KUANTAN  - Pemkab Kuansing  melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, sejak tahun 2013 ini, jumlah desa yang teraliri listrik sudah mencapai 93,6 persen. Dengan demikian Kuansing  Kabupaten di Riau yang memiliki RE tertinggi di Riau.Rasio elektrifikasi adalah ukuran tingkat ketersediaan listrik di suatu daerah

"Kalau tahun 2013 rasio elektrifikasi Kita sudah 93,4 persen. Kalau dibandingkan dengan daerah di Riau kita yang tertinggi rasio elektrifikasinya," ungkap Kadis  ESDM Kuansing, Hendra AP MSi kepada wartawan, di ruang kerjanya, Selasa (24/9) kemaren.

DESDM  sendiri bebernya, menargetkan rasio elektrifikasi pada tahun  2014 mendatang sudah mencapai 100 persen. Pasalnya saat ini tinggal 15 desa di Kuanisng yang belum dialiri listrik. Karena itu tahun depan, 15 desayang belum dialiri listrik akan segera dibangun jaringan baru agar pasokan listrik masuk ke 15 desa tersebut.
Menurut Hendra, peningkatan rasio elektrifikasi di Kuansing ini didorong oleh efektifnya sejumlah kegiatan program pembangunan jaringan listrik di desa setiap tahunnya. "Sehingga rasio elektrifikasi kita terus meningkat tiap tahunnya," kata Hendra.

Dari 229 desa/kelurahan yang ada di Kuansing, 214 desa diantara sudah menikmati listrik PLN. Sisanya ungkap mantan Kabag Umum Setda Kuansing ini, akan diusulkan pembangunan jaringannya pada tahun 2014 mendatang. "Tinggal 15 desa lagi yang belum, dan ini sudah kita usulkan untuk tahun 2014," ujarnya.

Sebanyak 15 desa yang belum dialiri listrik itu mayoritas berada di Kecamatan Pucuk Rantau, yakni sebanyak 10 desa. Di kecamatan ini, belum ada satu desa pun yang belum menikmati jaringan listrik PLN. Hal ini, kata Hendra, disebabkan rentang wilayah yang sangat jauh, sehingga dibutuhkan dana besar untuk pembangunan jaringan di wilayah tersebut.

Selain 10 desa di Pucuk Rantau, masing-masing dua desa di Pangean dan Kuantan Hilir dan satu desa di Inuman. Kendati direncanakan untuk penuntasannya pada tahun depan, namun menurut Hendra, semua itu tergantung dengan DPRD Kuansing yang nantinya akan menyetujui.

"Itu akan kita usulkan, namun itu tergantung DPRD yang akan menyetujui atau tidak. Insya Allah DPRD Menyetujuinya, karena ini kebutuhan masyarakat," kata Hendra.

Sesuai usulan, bahwa pembangunan jaringan di 15 desa yang belum dialiri listrik itu akan dibangun dengan dana APBD Kuansing. Pihaknya merincikan, untuk pembangunannya itu akan menyedot dana sekitar Rp30 miliar. "Sekitar Rp30 miliar lah nanti biayanya," katanya.

Sementara itu  pembangunan jaringan listrik tahun 2013 ini, kata Hendra, dilakukan di 13 desa baik oleh melalui program listrik desa (Prolisdes) dari pusat, maupun dari program PLN dan Pemkab Kuansing. "Insya Allah, tahun ini bisa dinikmati masyarakat di 13 desa tersebut," harapnya.

Diantara 13 desa yang mendapat pembangunan jaringan listrik PLN itu, sebanyak 9 desa berada di Kecamatan Logas Tanah Darat, dua desa di Pangean, dan satu desa di Pangkalan dan satu desa lagi di Cerenti. "Kita minta pihak rekanan cepat menyelesaikan pekerjaannya, sehingga masyarakat bisa menikmati listrik," desak Hendra. ( isa )

Berita Lainnya

Index