Golkar Panas Jelang Rapimnas, Faksi Akbar dan Faksi Ical Pecah Kongsi?

Golkar Panas Jelang Rapimnas, Faksi Akbar dan Faksi Ical Pecah Kongsi?
Fhoto detik.com

JAKARTA  - Internal Partai Golkar mulai dinamis jelang Rapimnas. Suara keras Ketua Wantim Akbar Tandjung yang mengungkap adanya keluhan terhadap kepemimpinan Ketum Aburizal Bakrie (Ical) seolah mengamini dua faksi besar di Golkar, yakni faksi Pak Akbar dan orang Pak Ical sedang bersitegang.

Adanya faksi di internal Golkar tak dibantah oleh Wasekjen DPP Golkar Tantowi Yahya. Tantowi menilai setiap petinggi parpol seperti Akbar maupun Ical tentu punya pendukung.

"Parpol itu kan isinya faksi-faksi, setiap petinggi kan punya loyalis, itu adalah sesuatu dinamika yang biasa," kata Tantowi saat berbincang dengan detikcom, Minggu (18/8/2013).

Memang santer terdengar dari berbagai sumber di internal Golkar, kubu Akbar Tandjung terus berikhtiar menggoyang kepemimpinan Ical. Ada yang menuturkan targetnya menjadi cawapres dan kepentingan politik lainnya. Namun hal ini dibantah Tantowi, menurutnya faksi-faksi ini tak sampai menganggu soliditas Golkar.

"Yang paling penting itu Golkar tidak pernah berpisah menyikapi satu isu, bahwa dinamika internal itu bukan hanya di Golkar," katanya.

"Yang penting bagaimana ketua umum mengelola faksi menjadi kekuatan untuk membesarkan partai," tegasnya.

Sebagai Ketua Wantim Golkar, Akbar Tandjung terus melakukan konsolidasi ke daerah. Akbar mengaku menerima keluhan soal kepemimpinan Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical). Pernyataan ini langsung ditampik Sekjen Golkar Idrus Marham dan kabarnya memanaskan situasi internal Golkar.

"Ya saya menerima dari beberapa kader daerah antara lain konsolidasi partai. Apa yang diamanatkan oleh Munas belum betul-betul dilaksanakan sungguh-sungguh. Sehingga mengakibatkan soal-soal konsolidasi belum berjalan dengan baik. Ini beberapa hal yang saya catat dalam pertemuan di daerah-daerah," kata Akbar kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2013).( detik.com )



Berita Lainnya

Index