Kuansing Masih Kekurangan 10.599 Ton Beras Pertahun

Kuansing Masih Kekurangan  10.599 Ton Beras Pertahun
Kadis Tanaman Pangan Hardison bersama warga diareal persawahan dalam suatu acara. ( ktc )

 

TELUK KUANTAN – Penduduk Kuansing saat ini sudah mencapai 357.381 jiwa. Jika tingkat konsumsi per orang sebesar 114,7 kilogram pertahun, maka  Kuansing  kekurangan stok beras sebesar 10.599 ton setiap tahun nya, jika dibandingkan dengan produksi beras di daerah ini.

Psalnya dari data   2012  lalu, produksi padi di Kuansing sebesar 48.162,29 ton gabah giling kering ( GKG ) atau setara dengan 30.443 ton beras. Sementara itu kebutuhan beras untuk 357.381 jiwa dikalkan dengan konsumsi perindividu  114,7 kilogram  pertahun maka kebutuhan mencapai  41.002,332 ton setiap tahunnya.

“ Ini merupakan salah satu tantangan sektor pertanian tanaman pangan di Kuansing,”ujar Kadis Tanaman Pangan Kuansing, Hardison di Inuman, Jumat ( 19/4 ) pecan lalu.

Tantangan lain yang tak kalah beratnya,  semakin banyak alih fungsi lahan sawah untuk berbagai keperluan seperti lokasi pembangunan pertokoan, permukiman dan yang lainnya.

“ Alih fungsi lahan ini rata-rata terjadi di ibukota Kabupaten dan ibukota kecamatan, dan kedepan hal in tidak bisa dielakkan karena kebutuhan lahan  warga untuk berbafgai kepentingan ini memang meningkat,”ujarnya.

Artinya lanjut Hardison, disaat produksi beras Kuansing belum  cukup memenuh kebutuhan warga, disisi lain lahan sawah  yang subur  semakin banyak beralih fungsi.

Salah satu solusi yang dapat dilakukan mengatasi masalah iini lanjut Hardison, antara lain melalui pencetakan sawah baru, rehab sawah terlantar, optimalisasi pemanfaatan lahan serta  Peningkatan Indek Pertanaman (baik IP -O menjadi IP-100 maupun IP-100 menjadi IP 200) atau populer dengan isitilah tanam 2 x.  

“ Upaya lain yang dilaksanakan untuk menekan kebutuhan beras dengan Program Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP).  Disamping itu dalam beberapa tahun terakhir juga dilaksanakan berbagai program dan kegiatan dalam rangka perbaikan dan peningkatan infrastruktur, baik berupa Pintu Air, Jaringan Irigasi, Jalan Usahatani, serta peningkatan jumlah Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan),”ujarnya.

Karena itu Hardosn berharap Kepala Desa dan Ketua BPD serta Kepala Cabang Dinas yang ada untuk mendukung dalam hal menggerakkan masyarakat, karena disadari sepenuhnya bahwa pembangunan tanaman pangan tidak bisa hanya diselesaikan oleh jajaran Dinas Tanaman Pangan.  Begitu juga dengan Camat dan UPIKA sangat diharapkan dukungannya dalam rangka peningakatn produksi pangan diwilayah ini. ( isa ) 

Berita Lainnya

Index