Kontroversial Lagi, Trump Usul Suntik Disinfektan Kepasien Untuk Obat Corona

Kontroversial Lagi, Trump Usul Suntik Disinfektan Kepasien Untuk Obat Corona
Foto: Presiden AS Donald Trump (AP/Patrick Semansky)

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Kali ini, ia meminta para ahli menguji kemungkinan menyuntikkan disinfektan ke dalam tubuh untuk memerangi virus corona Covid-19.

Melansir dari CNBC Indonesia yang mengutip dari BBC, Jumat ( 24/4/2020) pernyataan ini dilontarkan Donald Trump dalam sebuah konferensi pers harian, Kamis (23/4/2020) di Gedung Putih, AS.

Saat ini Direktur divisi sains dan teknologi di Department of Homeland Security, William Bryan, sedang memaparkan hasil penelitian yang mengindikasi panas dan sinar matahari bisa virus corona mati lebih cepat.

Selain itu, William Bryan juga memaparkan pemutih (bleach) dapat membunuh virus corona dalam air liur atau pada cairan pernafasan hanya dalam 5 menit. Isopropil Alkohol malah dapat membunuh corona lebih cepat lagi.

Setelah presentasi tersebut, Trump melontarkan kritikan pada ahli ini tersebut.

"Seandainya kita menabrak tubuh dengan luar biasa, apakah dengan sinar ultraviolet atau sinar yang sangat kuat, saya pikir Anda akan mengatakan belum dicek tetapi kalian akan menguji coba itu," ujarnya.

"Kemudian saya mengatakan, seandainya kalian membawa cahaya ke dalam tubuh, entah itu melalui kulit atau cara lainnya dan saya pikir kalian juga akan mengatakan akan mencoba itu. Kedengarannya menarik."

"Dan kemudian saya melihat disinfektan di mana itu bisa menghancurkan [corona] dalam satu menit. Satu menit. Apakah ada sesuatu cara yang dapat melakukan seperti itu, dengan menyuntikkan ke dalam atau membersihkan""Jadi, akan menarik untuk memeriksanya."

Sambil menunjuk kepala Trump melanjutkan pernyataannya.

"Saya bukan dokter. Tetapi saya orang yang memiliki kemampuan bagus soal apa yang harus dilakukan.

Kemudian ia berbalik ke Deborah Birx, Kordinator Respons Virus Corona Gedung Putih dan bertanya apakah dia pernah mendengar adanya pengobatan virus corona dengan menggunakan panas dan cahaya.

"Tidak sebagai pengobatan," ujar Deborah Birx.

"Maksud saya, tentu saja demam adalah hal yang baik. Ketika demam itu membantu tubuhmu merespons. Tapi saya belum melihat panas dan cahaya [sebagai pengobatan]." "Saya pikir itu hal yang bagus untuk dijajaki," pungkas Trump. ( BBC/ CNBC Indonesia )

Berita Lainnya

Index