Waspada, Awal 2020 Terjadi 91 Kasus DBD Di Kuansing

Waspada, Awal 2020 Terjadi 91 Kasus DBD Di Kuansing
Foto : inikankita.com

TELUK KUANTAN - Permasalahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) menjadi ancaman serius bagi warga Kabupaten Kuantan Singingi. Pasalnya di awal tahun 2020 ini kasus tersebut meningkat tajam.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi mencatat pada bulan Januari 2020 ini sebanyak 91 orang di kabupaten tersebut positif terjangkit penyakit DBD.

"Awal Januari sampai 4 Februari tercatat sudah 91 warga yang positif DBD," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kuansing Helmi Ruspandi kepada wartawan saat dihubungi melalui telepon selularnya, Selasa (4/2/2020).

Meski jumlahnya cukup tinggi, kata Helmi, penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti tersebut belum menelan korban jiwa.

"Sejauh ini belum ada korban jiwa. Meski begitu kita tetap waspada terhadap sebaran penyakit DBD ini," ungkapnya.

Ia juga membeberkan bahwa jumlah kasus DBD tertinggi berada di Kecamatan Benai dengan 37 kasus.

"Awal tahun ini paling tinggi kasus DBD di Benai," ungkapnya.

Berangkat dari kondisi itu, ia mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta melakukan pencegahan dengan pemberantasan sarang nyamuk dan gerakan 3M plus. "Lakukan 3M plus. Kemudian lakukan pencegahan seperti menggunakan abate, lotion anti nyamuk atau kelambu supaya kita tidak tergigit nyamuk," ungkapnya.

Sementara untuk fogging lanjutnya, dilakukan jika sudah ada warga yang dinyatakan positif DBD. Ia mengaku sudah melakukan pengecekan dan fogging di lingkungan rumah warga.

"Kita juga bekerjasama dengan kepala desa dan masyarakat setempat," katanya.

.Sementara saat ditanya adanya keluhan masyarakat soal petugas meminta uang minyak, Helmi tidak membantahnya.

Ia menyebut hal itu dilakukan akhir tahun 2019 lalu saat anggaran sudah habis.

"Pembelian minyak mesin fogging itu atas inisiatif masyarakat sendiri. Namun untuk obat, kita yang sediakan," ungkapnya.( isa )

Berita Lainnya

Index