Virus Corona China: Menular Antar-manusia, Tenaga Medis Terdampak

Virus Corona China: Menular Antar-manusia, Tenaga Medis Terdampak
Ilustrasi : Fhoto : kompas.com

JAKARTA - Kementerian Kesehatan China telah mengonfirmasi penularan virus misterius yang disebut mirip SARS antar-manusia. Virus ini telah menyebar di seluruh negeri dan memicu kecemasan tentang kemungkinan memburuknya wabah besar ini. Apalagi, jutaan orang akan melakukan perjalanan untuk perayaan tahun baru Imlek.

Melansir kompas.com yang mengutip The Guardian, Ahli Pernapasan dan Kepala Tim Komisi Kesehatan Nasional, Zhong Nanshan, yang menginvestigasi wabah ini, mengonfirmasi adanya dua kasus infeksi di Provinsi Guangdong, China.

Kasus tersebut disebabkan oleh penularan dari manusia ke manusia dan tenaga medis pun turut terinfeksi. Sebelumnya, pihak berwenang sempat melaporkan adanya 139 kasus baru dari jenis virus corona baru.

Untuk itu, jumlah total pasien yang terinfeksi menjadi 217 sejak virus tersebut pertama kali terdeteksi bulan lalu di pusat Kota Wuhan.

Selain itu, juga terkonfirmasi adanya laki-laki berusia 89 tahun yang meninggal dunia akibat virus tersebut di Wuhan.

Meninggalnya lelaki ini pun menambah daftar kematian akibat virus corona menjadi empat kasus. Semakin mewabah Kasus-kasus mewabahnya virus corona telah terkonfirmasi di Beijing, Shanghai, dan Guangdong.

Kondisi ini semakin menambah kekhawatiran saat libur tahun baru Imlek, yaitu saat lebih dari 400 juta orang akan melakukan perjalanan domestik maupun internasional. Virus ini membawa kekhawatiran tersendiri karena hubungannya dengan sindrom pernafasan akut parah atau SARS yang pernah menewaskan hampir 650 orang di seluruh daratan China dan Hongkong pada tahun 2002 hingga 2003.

Seorang laki-laki diisolasi di Brisbane, Australia, setelah dicurigai terjangkit virus setelah kembali dari kunjungan ke Wuhan. Komisi Kesehatan Nasional China mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan tim ke seluruh provinsi untuk mengawasi pencegahan wabah. Mereka menggambarkan bahwa situasi masih terkontrol. Baca juga: Update Virus Misterius China,

Dipastikan Bisa Menular Antar-Manusia Penularan antar-manusia Virus corona ditularkan antara hewan dan orang. Wabah di Wuhan dihubungkan dengan pasar makanan laut yang kini telah ditutup, di mana hewan-hewan hidup dijual. World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa hewan menjadi kemungkinan terbesar sumber virus berasal dari hewan dengan penularan terbatas antar-manusia yang melakukan kontak intens. WHO mengatakan bahwa pihaknya akan mengadakan sebuah pertemuan darurat di Jenewa pada Rabu (22/1/2020) untuk mendiskusikan virus corona ini.

Asisten Profesor dari Yale School of Public Health, Xi Chen, mengatakan bahwa kemungkinan penularan dari manusia ke manusia menjadi besar dengan banyaknya kasus wabah yang terkonfirmasi.

"Sulit untuk melihat semua kasus ini bersumber dari hewan-hewan dari pasar yang sama," ungkapnya sebagaimana diberitakan The Guardian.

Pihak berwenang masih tidak dapat mengidentifikasi sumber infeksi. Kondisi ini menjadi penghambat pemerintah untuk mengontrol wabah.

Sementara itu, sejak 1 Januari 2020, pasar makanan laut Huanan telah ditutup. Akan tetapi, sejumlah kasus justru dialami oleh para pasien yang tidak pernah mengunjungi pasar tersebut.

"Apa yang menjadi perhatian saya adalah sumber infeksi. Kita tidak tahu. Padahal, itu adalah hal yang terpenting. Tanpa mengetahuinya, kita tidak tahu bahayanya dan seberapa sulitnya ia," ungkap Chen.

Kekhawatiran Pengamat dan warga khawatir tentang kemungkinan memburuknya wabah ini sebagaimana terjadi pada SARS tahun 2003.

Pihak berwenang telah menyarankan warga menjelang tahun baru Imlek yang jatuh tanggal 25 Januari, untuk memperhatikan gejala seperti demam, batuk, kesulitan pernapasan, dan pneumonia. Hingga kini, WHO belum merekomendasikan pelarangan perjalanan. Pun, dengan pihak berwenang China.

Sementara, pedagang dari pasar makanan laut yang kini tutup mengatakan bahwa mereka tidak lagi terlalu khawatir. Mereka melihat virus tersebut hanya sedikit lebih parah dari flu.

Salah seorang pedagang bernama Li mengatakan bahwa beberapa pedagang yang mungkin terjangkit virus tidak akan melapor. Sebab, mereka takut dengan dampaknya pada bisnis dan akan dikarantina. ( artikel ini telah terbit di kompas.com sebelumnya )

Berita Lainnya

Index