Pencemaran Akibat PETI Berdampak Pada Kenyamanan ke Obyek Wisata Batang Koban

Pencemaran Akibat PETI Berdampak Pada Kenyamanan ke Obyek Wisata Batang Koban
Air terjun Batang Koban. Fhoto : fbnjp

TELUKKUANTAN - Kadis Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kuansing, Indra Suandy mengakui aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) yang mengunakan mesin dongfeng berdampak terhadap kelangsungan obyek wisata alam air terjun Batang Koban.

Selain air sungai Kuantan yang tercemar dan kotor juga memperburuk pemandangan sepanjang akses menuju obyek tersebut.

"Kalau dongfeng. Dongfeng berpengaruh terhadap obyek wisata alam kita. Seperti Air Terjun Batang Koban. Tentu air sepanjang akses ke situ jadi keruh," kata Indra Suandy kepada wartawan, Senin (20/1/2020).

Seharusnya kata Indra sepanjang akses menuju air terjun itu hendaknya jernih dan bersih.

"Kalau dapat jalan menuju obyek wisata itu airnya bersih," harapnya.

Karena itu, Ia menginginkan ada solusi agar aktivitas PETI di hulu Sungai Kuantan bisa steril dari pencemaran lingkungan.

Salahsatu cara yang bisa dilakukan, menurutnya, Pemprov Riau besama Pemprov Sumbar bisa memfasilitasi pertemuan antara Kuansing dengan Sijunjung. "Perlu koordinasi untuk itu.

Karena kabarnya, PETI itu banyak dilakukan di wilayah perbatasan. Makanya, ini perlu duduk bersama kita," ujar Indra yang menawarkan solusinya.

Sebab katanya obyek wisata air terjun Batang Koban ini mempunyai daya tarik tersendiri. Terlebih lagi pemerintah Pusat melalui dana DAK untuk Kuansing telah membangun dermaga sebagai tempat singgah untuk menjangkau obyek wisata tersebut.

"Pemanfaatan dermaga di objek wisata Air Terjung Batang Koban sebenarnya sudah bisa. Cuma belum ada penyerahannya oleh PUPR secara legal kepada kita," jelasnya.( utr )

Berita Lainnya

Index