Sejarah Jalur Kereta Api Perang Dunia II Berpotensi Dulang Turis ke Kuansing

Sejarah Jalur Kereta Api Perang Dunia II Berpotensi Dulang Turis ke Kuansing
Bekas terowongan rel kereta api di kecamatan Hulu Kuantan

TELUK KUANTAN – Generasi Pesona Indonesia ( Genpi ) Riau dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kuantan Singingi ( Kuansing ) melakukan pendataan potensi wisata sejarah bekas perang dunia kedua yang terdapat di Kuantan Singingi.

“ Jadi Genpi Riau sedang mendata potensi wisata sejarah berupa bekas-bekas perang dunia kedua yang masih tersisa salah satunya pembangunan rel kereta api dari Pekanbaru ke Sijunjung yang juga melintas di Kuansing,”ujar keta Genpi Riau, Osvian Putra, Rabu ( 31/7/2019 ).

“ Kali ini di kecamatan Hulu Kuantan. Setelah Kami turun ke lokasi memang dijumpai masih ada bekas-bekas proyek rel kereta, baik pondasi, rel dan terowongan, Sayangnya tidak lagi terawat ya karena mungkin sudah lebih dari 70 tahun,”ujarnya.

Ia berharap kedepan sisa-sisa proyek bersejarah ini dipelihara. Karena wisata sejarah salah satu yang juga menarik wisatawan asing untuk datang.

Hal yang sama diakui oleh Kasie Destinasi Pariwisata dinas Paburd Kuansing, Nasjuneri Putra. Saat mereka turun katanya, berdasarkan informasi warga ada dua terowongan. Namun mengingat waktu yang sudah sore mereka hanya menjumpai satu terowongan bekas jalur keretar api dengan panjang 10 meter sekitar 10 menit perjalanan dari air terjun Batang Koban.

“ Kalau yang satu lagi dekat perbatasan dengan Sumbar lebih panjang lagi. Kami juga menemukan bekas rel dan pondasi rel kereta api,”ujarnya.

Menurut informasi warga disana juga terdapat gerbong rel keretari yang letaknya antara desa Koto Kombu dan Saik, namun mereka belum dapat menjangkau kesana.

Ia mengapresiasi usaha Genpi Riau yang melakukan pendataan. Karena menurut sejarah, lebih kurang 60 ribu orang meninggal dunia saaat mengejerkan preoyek jalur kereta api ini. Baik dari Amerika Serikat, Belanda, Jepang dan Indonesia sendiri. Karena proyek ini merupakan proyek besar dizaman itu.

Dengan demikian tentu banyak keterikatan emosional, sejarah dan peradaban para negara dan para keluarga mereka yang terlibat diproyek ini. Wisata menelusurui jejak sejarah sekarang juga sangat besar potensinya.  

“ Gempi Riau tidak hanya melakukan pendataan di Hulu Kuantan namun juga didesa Koto Baru Singingi Hilir dan desa Logas di Singingi. Kita harapkan Genpi Riau mengelola informasi sejarah ini sehingga semakin dikenal dan mengembangkan wisata sejarah di tempat Kita. Kita tentu juga akan berusaha melakukan pembenahan,”ujarnya.

Hal yang sama dikatakan Sekda Kuansing, Dianto Mampanini, Selasa ( 30/7/2019 ) dikediamannya. Sebagian turis asing yang datang ke Kuansing terkait wisata sejarah ini yakni menelusuri keluarga mereka yang pernah bertugas dan bekerja di Kuansing. Kedatangan mereka dapat menjadi pintu masuk mengenalkan objek wisata lainnya mulai dari objek wisata alam, tradisi, budaya hingga kuliner.

“ Kita nanti berkoordinasi dengan instansi terkait dan Genpi bagaimana mengelola situs sejarah seperti ini dan juga memasarkannya, agar tetap lestari, sebagai sumber ilmu pengetahuan, sejarah peradaban dan pengembangan sektor pariwisata, seperti disejumlah daerah yang memugar Benteng Belanda atau Portugis atau seperti lubang jepang di Bukit Tinggi,”pungkasnya,. ( isa )

Berita Lainnya

Index