Perambahan Hutan Kuansing di Perbatasan Sumbar-Riau Makin Mengganas

Perambahan Hutan Kuansing di Perbatasan Sumbar-Riau Makin Mengganas
Warga menjaga hutan di Hulu Kuantan

TELUK KUANTAN - Perambahan hutan Kuansing diperbatasan Sumbar-Riau semakin mengganas.

Selain mengambil kayu, hutan yang sudah gundul juga dicaplok dan diperjuabelikan untuk lahan kelapa sawit.

Lemahnya upaya penertiban dan pencegahan pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten membuat pelaku perambahan berbuat seenaknya.

Sampai saat ini boleh dikata belum terdengar operasi penegakan hukum bagi para pelaku perambahan hutan yang digagas menanggulanginya sama hal dengan dompeng.

Padahal kawasan hutan itu merupakan aset tidak ternilai bagi kabupaten dan warga Kuansing. Aset ini semestinya dijaga demi masa depan anak cucu dan tidak jatuh ketangan orang lain. Sebab kedepan lahan akan semakin sulit sementara penduduk terus bertambah.

Hutan di Hulu Kuantan juga salah satu kunci pelesetarian  tradisi pacu jalur dimasa mendatang terutama sumber kayu jalur. Juga berperan melestarikan sejumlah destinasi wisata air terjun. Kalau hutan semakin gundul dan berubah fungsi maka destinasi wisata air terjun bisa terancam. 

" Parah perambahan hutan diperbatasam Sumbar-Riau dikawasan Hulu Kuantan. Di Pintu Batu sudah masuk 7 kilometer.ke wilayah Kuansing,"ujar Andi salah seorang warga.

" Sayang tidak ada tindakan mengatasinya dari pemerintah daerah,"keluhnya.

Semestinya kawasan itu sudah ditempatkan pos pemantauan Polhut dan tim dari Pemkab Kuansing.

" Agar aset-aset Kita tidak dihabisi begitu saja,"ujarnya. ( isa )

Berita Lainnya

Index