Sadis, Pelaku Pembunuhan Rizky Ramadhan Harus Dihukum Berat

Sadis, Pelaku Pembunuhan Rizky Ramadhan Harus Dihukum Berat
Pemakakaman almarhum Rizki Ramadhan. ( rtc )

TELUK KUANTAN – Masyarakat dikejutkan dengan pembunuhan Rizky Ramadhan, tidak hanya Kuansing namun juga Riau, apalagi ayah korban, Novrion cukup dikenal karena pernah menjadi Camat Logas Tanah Darat dan Camat Pangean. Banyak yang tak sanggup membaca berita dan informasi dimedia sosial terkait kasus yang memilukan ini. Rata-rata pengguna Medsos mengaku menangis dan bersedih teramat dalam mendapati kejadian ini.

Apalagi korban dikabarkan diakhir hidupnya dengan cara yang tidak wajar dan tidak berperkemanusiaan dalam usianya yang masih muda. Ruangan tangisan terjadi saat korban ditemukan hingga diangkat dan dibawa kerumah duka.

Kini almarhum sudah berada dipangkuan sang khalik, dan ratapan serta tangisan ribuan orang mengantarnya ketempat peristirahatan terakhirnya. Jenazah Faiz sapaan akrabnya sehari-hari dikebumikan, Kamis ( 27/9/2019 ) tak jauh dari tempat tinggal orang tuanya di desa Kepala Pulau kecamatan Kuantan Hilir.

Pemakaman almarhum mendapat pengamanan ketat dari Polisi, TNI dan Satpol PP. Namun pelayat yang hadir terlihat mampu menahan emosi agar penyelenggaraan jenazah berlangsung dengan tertib mulai dari rumah duka, mesjid tempat almarhum disholatkan hingga ke pemakaman.

Ketua Komisi A DPRD Kuansing, Musliadi meminta para pelaku diganjar dengan hukuman berat.  Mengingat dari informasi yang Ia terima, pembunuhan ini diduga sudah direncanakan dan terindikasi pengguna Narkoba dan perlu efek jera agar jatuh korban lain dimasa mendatang.

“ Sungguh mengiris hati  apalagi diduga pelakunya ada yang masih pelajar,”katanya.

Musliadi juga menyebut,  Kuansing saat ini sudah darurat Narkoba. Penegak hukum, Pemkab, BNN, masyarakat harus bekerjasama memeranginya, karena hal ini kerja bersama.

“ Jangan menyalahkan satu sama lain. Yang terpenting jangan beri ruang sedikitpun aktifitas Narkoba, karena Narkoba sudah sampai didesa-desa, tidak hanya sindikat Narkoba tetapi juga sindikat Curanmor. Jangan ada korban lain dikemudian hari,”katanya prihatin.

Pencegahan juga perlu dilakukan kata Musliadi. Karena itu dirinya juga meminta agar sekolah-sekolah terutama SLTA dan SLTP sederajat bekerjasama dengan BNN mulai rutin melakukan tes urine terhadap siswanya, sebagai salah satu cara menangkal rusaknya generasi muda oleh barang haram ini.

“ Sekolah laporkan jika ada siswa terindikasi Narkoba, begitu juga orang tua laporkan anaknya jika terjangkit Narkoba, hal yang sama dilakukan masyarakat jika melihat ada orang yang terindikasi Narkoba,”pintanya.

“ Kalau Kita lengah maka generasi muda Kuansing akan rusak parah,”ujarnya.

Hingga kini, Polisi sudah mengantongi tiga tersangka yang diduga terlibat dalam pembunuhan korban,  masing-masing Am (18), alamat desa Kepala Pulau Kecamatan Kuantan Hilir, Wi (30) asal Koto Kari Kecamatan Kuantan Tengah, Ai (38) asal Koto Kari yang beralamat di desa Batu Rijal Barat Kecamatan Peranap Kabupaten Inhu.

Mengenai motif hasil pendalaman sementara diduga Curas ( pencurian kekerasan ) kata Kapolres Kuansing, AKBP Fibri Karpiananto para tersangka ingin menguasai motor korban.

Polisi bebernya juga sudah mendapatkan barang bukti berupa sepeda motor jenis KLX 125 CC warna hijau milik korban, uang 300 ribu sisa gadai motor korban, baju korban yang ada bercak darah, baju tersangka, sandal jepit milik tersangka, hp milik tersangka.

Menurut Kapolres, sebelum jasad korban ditemukan, hari Selasa (25/9/2018) sekira pukul 16.30 WIB Risky Ramadhan, minta izin pada ayahnya pergi ke tempat foto copy samping mesjid Raya Kuantan Hilir. Setelah selesai sholat Magrib korban tak kunjung pulang.

Saat meninggal rumah, korban saat itu menggunakan sepeda motor jenis KLX 125 CC. Orang tua korban lalu melakukan pencarian.  Ayah korban juga mendapat informasi bahwa anaknya pergi bersama temannya, bernama Am. Karena tak kunjung jelas keberadaan anaknya, orang tua korban lalu melapor kepada Polsek Kuantan Hilir.

Anggota Polsek Kuantan Hilir pun langsung melakukan pencarian terhadap Am, untuk menanyakan keberadaan korban. Hari Rabu (26/9/2018) sekira pukul 03.00 WIB Polsek Kuantan Hilir, Brigadir Edo Prima mendapatkan informasi bahwa masyarakat telah mengamankan AM, dan AM dibawa ke Polsek Kuantan Hilir.

Kata Lumban, dari hasil interogasi terhadap AM, dikatakanya, bahwa korban mengarah ke arah Baturijal Kecamatan Peranap Kabupaten Inhu. Mendapat informasi tersebut Kanit Reskrim Polsek Kuantan Hilir langsung menuju kelokasi tersebut  namun korban tidak ditemukan.

“ Polisi lalu menanyakan sepeda motor korban kepada AM dan diberitahukan tersangka bahwa sepeda motor korban sudah digadaikan kepada Ai,”ujar Lumban.

Anggota Reskrim Polsek Kuantan Hilir katanya lantas menuju kediaman Ai dan ditemukan sepeda motor korban yang sudah digadaikan. Ai bersama sepeda motor korban kemudian di bawa ke Polsek Kuantan Hilir untuk proses lanjut.

“ Pada pukul 17.00 Wib masyarakat memberitahu Polsek Kuantan Hilir bahwa korban telah ditemukan oleh masyarakat desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean di tepi Sungai Kuantan. Kemudian korban diangkat ke darat dengan kondisi korban telah meninggal dunia dengan luka sayat di seluruh leher korban,’kata Kapolres.

“ Korban kemudian divisum dr. Dasmon Dantes,”tambahnya.

Selanjutnya, pelaku yang sudah diamankan kembali diinterogasi oleh anggota Polsek Kuantan Hilir. Hasil integorasi, tersangka mengaku bahwa benar dia salah satu pelaku yang melakukan pembunuhan dengan menggunakan pisau bersama rekannya Wi. ( isa/nacr1/rls )

Berita Lainnya

Index