Ini Sejumlah Persoalan Pelik yang akan Dihadapi Sekda Baru Kuansing

Ini Sejumlah Persoalan Pelik yang akan Dihadapi Sekda Baru Kuansing
Dianto Mampanini saat dilantik sebagai Sekda. ( hms )

TELUK KUANTAN -  Bupati Kuansing, H Mursini, Selasa ( 17/8/2014 ) melantik Dianto Mampanini sebagai Sekda. Sejumlah permasalahan pelik bakal dihadapi dan akan menguji kecakapan, kemampuan dan pengalaman Doktor Ekonomi jebolan Universitas Brawijaya tersebut.

“ Pertama masalah honorer, ini tidak mudah untuk diselesaikan. Ini ibarat menarik benang dalam tepung. Salah dalam pengelolaan kebijakannya bisa beresiko, karena begitu banyak aspirasi dan perbedaan pandangan soal honorer ini,”ujar mantan Wakil Ketua DPRD Kuansing, H Saifullah Afrianto saat bincang-bincang dengan wartawan, Selasa siang.

Kemudian lanjutnya blok-blok dalam birokrasi. “ Kita harus akui dengan jujur ada blok-blok dalam birokrasi, ini juga perlu tangan dingin menanganinya agar nantinya tercipta kesamaan persepsi mengelola agenda pemerintahan dan pembangunan, harus ada ruang dimana semua ASN merasa terayomi, jika tidak bisa maka menyatukan komitmen birokrasi akan sulit terwujud,”ujar mantan Ketua PSI Kuansing tersebut.

“ Jika blok-blok ini tidak tertangani dengan baik, maka perseteruan dan konflik terselubung dalam birokrasi akan menganggu tugasnya  sebagai Sekda. Kita akui saja sudah jamak terdengar idiom orang ini, orang itu, kelompok ini dan kelompok itu sampai saat ini. Blok-blok ini terbentuk akibat ekses Pilkada dan perebutan pengaruh, idealnya tidak ada blok-blok,”urainya menambahkan.

Begitu juga dengan permasalahan terkini menyangkut uji petik BPK terhadap anggaran makanan dan minuman yang sedang heboh dimedia massa, menurut Saifullah mau tidak mau membuat Sekda turut menyelesaikannya.

“Kecuali sebagai pejabat baru menarik garis tegas tidak akan menangani masalah itu,”ujarnya.

“ Lalu ada masalah defisit anggaran, hutang kepada pihak ketiga. Tahun depan juga tahun-tahun politik, 2019 Pileg dan 2020 Pilkada Kuansing yang akan mempengaruhi roda pemerintahan dan juga penyusunan APBD 2019 dan 2020. Sebagai orang baru dibirokrasi Kuansing tentu juga harus belajar masalah dan beradaptasi ini juga membutuhkan waktu, sedangkan persoalan banyak,”tambahnya.

Menurut Saifullah keberhasilan Dianto Mampanini menjalankan tugas juga tergantung seberapa  besar kewenangannya dan bebas dari campur tangan pihak lain serta kemampuan Sekda sendiri menjalin kemitraan yang baik dengan DPRD, Muspida dan pemangku kepentingan lain seperti Ormas, LSM, Pers, tokoh masyarakat,  tokoh agama, tokoh ada serta pemangku kepentingan lainnya.

Namun demikian katanya  kehadiran Dianto tentu saja dapat membawa angin segar bagi Kuansing sendiri. Berbekal pengalaman panjang dibirokrasi diharapkan Dianto dapat membantu Bupati dan Wabup menjalan visi dan misi  yang telah ditetapkan untuk memajukan daerah ini.

" Kemauan dan kemampuan menangani permasalahan saja tidak cukup harus disertai adanya kekuatan yang mendukung melaksanakan Tupoksi dan kebijakan,"ujarnya.

" Melihat banyak permasalahan Saya pesimis akan tetapi Kita tentu harus menunggu tangan dingin dan memberi kesempatan kepada Sekda baru menangani permasalahan-permasalahan ini, berhasil atau tidak tentu bisa dilihat pada waktunya,"ujarnya menimpali.

Dianto sendiri sepertinya maklum dengan kondisi ini. Kepada wartawan usai dilantik, dirinya menguraikan program 100 hari kerja ke depan, diantaranya melakukan pembenahan sistem kinerja segala OPD serta meningkatkan disiplin kerja ASN sehingga mampu mewujudkan visi dan misi Pemerintahan Kabupaten Kuansing. ( isa )

Berita Lainnya

Index