TELUK KUANTAN - Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ) Kuanta Singingi ( Kuansing ), sangat menyayangkan alokasi dana pendidikan untuk peningkatan sumber daya manusia ( SDM ) baik guru, tenaga adminitrasi dan siswa di Kuansing yang memprihatinkan.
Menurut Ketua PGRI Kuansing, Yusril Rasul, P.Hd belum lama ini dalam jumpa pers dengan wartawan, melihat alokasi kegiatan dana APBD Kuansing untuk sektor pendidikan hampir semuanya untuk kegiatan fisik. Padahal untuk fisik bangunan sekolah diseluruh Kuansing secara umum sudah memadai.
" Kalau fisik bangunan rasanya tinggal 10 persen yang belum memadai, selebih itu sudah layak dan memadai,"ujarnya.
Kedepan PGRI ujarnya, meminta alokasi dana fisik dan peningkatan SDM berimbang. Pasalnya peningkatan kualitas SDM tidak terbatas pada bangunan fisik semata, melainkan tenaga pendidikan yang berkualitas.
" Kami melihat dalam kegiatan dibidang pendidikan dasar dan menengah dinas pendidikan Kuansing tahun 2017 ini, sebagian besar untuk fisik, tidak ada untuk peningkatan SDM seperti pelatihan dan Bimtek untuk para guru, tenaga adminitrasi dan siswa, "ujarnya.
PGRI katanya berharap mulai APBD-Perubahan 2017 dan seterusnya dana peningkatan kualitas SDM dialokasikan, minimal 30 persen dari dana untuk sektor pendidikan.
" Ini penting untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidikan Kuansing,"ujarnya.
Menurut Yusril, PGRI Kuansing akan berjuang melalui dinas pendidikan, tim anggaran pemerintah daerah dan badan anggaran DPRD Kuansing agar kedepan alokasi dana untuk peningkatan SDM. " PGRI akan terus berjuang dan meyakinkan berbagai pihak agar dana peningkatan SDM teralokasi dalam APBD ,"pungkasnya.
Selain Yusril Rasul saat itu hadir ketua Dewan Pendidikan Kuansing, Ahdanan, M.Ag dan pengurus PGRI Kuansing lainnya seperti Junaidi dan Syapriadi Mohd Zein. ( isa )
"
