Dari Sewa Lapak Pedagang, Panpel Pacu Jalur Cuma Dapat Rp.40 Juta

Dari Sewa Lapak Pedagang, Panpel Pacu Jalur Cuma Dapat Rp.40 Juta
Pacu jalur. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Untuk mendanai pacu jalur iven nasional, selain mengandalkan uang APBD, Panpel juga meminta sumbangan dari perusahan perkebunan, pertambangan, HTI, kontraktor yang mengerjakan proyek Pemkab Kuansing, pengusaha yang tergabung dalam Bakom PKB.

 

Lalu dari gelaran pacu jalur sendiri Panpel juga mendapat sumbangan dari sewa lapak pedagang. Namun jumlahnya masih belum memadai dilihat dari potensi sewa lapak. Pasalnya sebagian besar kawasan pusat kota Teluk Kuantan dipenuhi lapak pedagang saat pacu jalur dilaksanakan. Dengan jumlah penonton bisa mencapai 250 ribu, ini surga bagi pedagang meraup untung dan rela membayar sewa-sewa lapak untuk menggelar dagangan.

 " Kalau dari sewa Lapak pedagang Panpel menerima sumbangan Rp 40 juta,"ujar Koordinator Seksi Penggalangan Dana Panpel Pacu Jalur, Wariman, saat dikonfirmasi Jumat ( 18/8/2017).

Lalu dari parkir dan tribune menurut Wariman tidak ada. Untuk iuran kebersihan untuk PAD. Kalau sewa lapak belum dapat jadi sumber PAD karena belum ada aturannya. 

"  Makanya sewa lapak pedagang saja untuk panitia dalam bentuk sumbangan,"ujarnya.

Dari perusahaan ujarnya paling banyak Rp.600 juta. Dari pengusaha Bakom PKB  sebesar Rp.300 Juta. Dan dari kontraktor Rp.100 juta.

Ironis melihat data-data diatas. Disaat Panpel demikian susah mencari dana untuk mensukseskan pacu jalur hingga meminta kepada perusahaan dan pengusaha, potensi-potensi PAD selama gelaran pacu jalur banyak yang tidak tentu rimbanya. Kedepan perlu regulasi agar potensi PAD yang dimungkinkan selama pacu jalur dapat digaet untuk pembangunan daerah.

Sementara Kapolres Kuansing, AKBP Dasuki Herlambang ditempat terpisah meminta ruas jalan ditepian Narosa mulai dari pancang start hingga pancang finish bebas dari lapak pedagang. Hal ini untuk memberi kenyamanan  kepada penonton pacu jalur. 

" Kalau diruas jalan tepian Narosa penuh lapak selain menyulitkan penonton juga rawan aksi kejahatan seperti aksi copet. Kalau ruas jalan penuh orang, pencopet mudah beraksi. Karena orang sudah berdesak-desakan dan berdempetan,"ujarnya.

Dalam beberapa hari kedepan ujarnya, Polisi bersama TNI, Satpol PP dan Dishub akan memasang tanda larangan dan bebas pedagang terutama yang sangat rawan macet dan aksi kejahatan diruas jalan itu. ( isa )

Berita Lainnya

Index