Selain dr Ryan Thamrin, Kuansing Juga Punya Tokoh Muda Level Nasional, Raja Juli Antoni

Selain dr Ryan Thamrin, Kuansing Juga Punya Tokoh Muda Level Nasional, Raja Juli Antoni
Raja Juliantoni ( kiri ) bersama Presiden Jokowi dan Grace Natalie. ( merdeka.com)

TELUK KUANTAN -  Meninggalnya dr Ryan Thamrin menukilkan kisah membanggakan sebagai orang Kuansing. 

 

Negeri yang juga dikenal sebagai Rantau Nan Kurang Oso Duo Puluah ini ternyata menghasilkan anak-anak muda berbakat hingga evel nasional. Sepeninggal almarhum dr Ryan Thamrin yang terkenal sebagai dr OZ diseantero nusantara , Kuansing masih memikiki tokoh muda yang terus menanjak karir, siapa dia. Dia adalah Raja Juli Antoni, Ph.D.

Selain almarhum dr Ryan Thamrin dan Raja Juli Antoni masih ada public figur asal Kuansing di Jakarta yang cukup terkenal baik akademisi maupun artis terlebih dahulu. Sebut saja Profesor Maswadi Rauf dari kalangan akademisi dan artis Ana Tairas, pelawak almarhum Otong Lenon dan koreografer tari Epi Martison.

Kembali kesosok Raja Juli Antoni. Dikutip dari blog rajajuliantoni, Ia lahir di Pekanbaru 13 Juli 1977. Ibunya Khairati berasal dari desa Paboun dan ayahnya Raja Ramli berasal dari desa Pulau Binjai kecamatan Kuantan Mudik. 

Menyelesaikan studi IAIN (sekarang UIN) Jakarta pada tahun 2001 dengan menulis penelitian berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci. Tahun 2004 mendapatkan beasiswa Chevening Award untuk studi master di The Department of Peace Studies, The University of Bradford, Inggris. Merampungkan tesis master dengan judul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.

Tahun 2004 mendapatkan beasiswa Chevening Award untuk studi master di The Department of Peace Studies, The University of Bradford, Inggris. Merampungkan tesis master dengan judul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.

Pada tahun 2010 dengan beasiswa dari Australian Development Scholarhip (ADS), meneruskan studi doctoral di School of Political Science and International Studies, the University of Queensland, Australia. Telah menyelesaikan PhD, dengan disertasi berjudul Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeas Asia, dengan mengambil studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia). 

Dikancah nasional publik mengenalnya sebagai intelektual dan politikus muda. Pernah menjadi Direktur Eksekutif MAARIF Institute (2005-2009). Sekarang menjadi Direktur eksekutif The Indonesian Institute (TII). Aktif menulis berbagai Media Nasional, seperti Kompas, Tempo, Republika, dll.

Raja Juliantoni pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat ( PP )  Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Ia sempat menjadi calon Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020, namun kemudian mengundurkan diri karena ingin berkonsentrasi sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru didirikannya bersama beberapa politikus muda lainnya dengan ketua umum Grace Natalie.

Nama dan sosoknya semakin terkenal saat Pilgub DKI berlangsung. Pasangan Ahok-Djarot mempercayainya sebagai juru bicara bersama tokoh nasional dan pesohor Indonesia seperti Ruhut Sitompul dan Sofia Latjuba. Saat itu wajahnya kerap tampil distasiun televisi nasional dan menghiasi pemberitaan media cetak dan online serta elektronik.

Semoga jejak karir almarhum dr Ryan Thamrin dan Raja Juli Antoni menjadi penambah semangat ( inspiring ) dan kepercayaan diri anak-anak muda asal Kuansing berkiprah dikancah nasional diberbagai bidang. (isa)

Berita Lainnya

Index