Untuk Kepentingan Politik Mambang Mit

Muscab DPC Demokrat Kuansing di Pekanbaru Dinilai Tidak Sah

Muscab DPC Demokrat Kuansing di Pekanbaru Dinilai Tidak Sah
Pegurus DPC dan PAC Demokrat Kuansing usai rapat bersama, Jumat ( 1/2 ). ( isa )

TELUK KUANTAN-  Ketua DPD Demokrat Kuansing, Ir Maisiswan menilai, pelaksanaan Musawarah Cabang DPC Demokrat Kuansing yang digelar 29 Januari 2013 lalu di hotel Grand Central Pekanbaru yang menetapkan Aherson, S.Sos sebagai ketua DPC Demokrat Kuansing dinilai tidak sah.

Pasalnya peserta Muscab  tidak mengantongi SK yang sah.  Demi kehormatan dan kebesaran partai dimasa mendatang, proses pergantian pengurus hendaknya sesuai mekanisme dan tidak hanya untuk kepentingan politik sesaat seperti untuk kepentingan Pilgubri. 
"Ini semua merupakan permainan politik dari Mambang Mit, jadi dia itu sudah kami anggap tidak becus lagi untuk memimpin partai ini apalagi mau memimpin rakyat sebagai gubenur Riau,"ujar Maisiwan usai melakukan rapat bersama seluruh pengurus DPC dan PAC Demokrat Kuansing, Jumat (1/2) di kantor DPC Demokrat Kuansing di Taluk Kuantan.

Dijelaskannya, sejak awal pihaknya telah melihat ketidak becusan Mambang Mit ini dalam memimpin partai Demorat."Dulu saya merupakan salah satu yang ikut mendukung Mambang Mit menjadi ketua DPD Demokrat Riau, dan saya sangat menyesal setelah melihat kinerjanya yang hanya bisa mengobok-obok partai ini,"ujar Maisiwan dengan kesal.

Mengenai Muscab Maisiswan kembali menjelaskan pada 30-31 Januari 2012 pihaknya telah siap untuk melakukan Muscab. Seluruh persiapan sudah final dan undangan pun telah disebarkan. Namun tanpa alasan yang masuk akal, sehari sebelum pelaksanaan Muscab, tepatnya jam 12 malam, Mambang Mit menurut Maisiwan membatalkan Muscab tersebut secara sepihak." Padahal semua persiapan sudah sangat matang dan dana serta segalanya sudah dikorbankan untuk Muscab itu,"ujar Maisiwan.

Pasca batalnya Muscab di 2012 itu kata Maisiwan, pihaknya tidak ada lagi mendapat intruksi untuk kembali menggelar Muscab. Namun Ia mengakui, memang pernah ada pihak DPD meminta agar Muscab digelar di Pekanbaru saja, namun saat itu seluruh pengurus DPC dan PAC menolak, karena tidak ada alasan yang kuat untuk melaksanakannya di Pekanbaru karena di Kuansing sendiri sebenarnya tidak ada masalah dan dinilai masih kondusif."Kecuali ada gejolak disini, baru masuk akal kalau Muscab dilakukan di Pekanbaru,"ujarnya.

Selanjutnya menurut Maisiwan lagi ada satu kejanggalan saat dirinya menerima surat bahwa dirinya tiba-tiba di non aktifkan menjadi ketua DPC pada 28 Desember 2012 lalu dan menunjuk Aherson menjadi Pelaksana tugas (Plt) dengan alasan dirinya tidak menjalankan roda organisasi. Namun dirinya mendapatkan surat peringatan pada Januari 2013.
"Ini kan aneh, birokrasi seperti apa ini, masa di non aktifkan dulu baru diperingati, lagi pula dalam surat itu tidak tercantum surat pengantar dari DPP dan tidak ada tembusannya,"ungkap Maisiwan lagi.

Mengenai tidak aktif menjalan roda organisasi, Maisiwan membatahnya dengan kinerja DPC Demokrat yang mampu lolos verifikasi. " Kalau Kami tidak bekerja mana mungkin Demokrat Kuansing lolos verifikasi, untuk diketahui ini tanpa bantuan DPD Demokrat Riau,"ujarnya.

Karena dirinya beserta PAC yang melakukan tugas mensuseskan verifikasi, karena itu Maisiwan menuding mereka yang syah. " Dimana ( peserta Muscab Pekanbaru ) saat verifikasi, kok tiba-tiba bisa menjadi pengurus PAC,'ujarnya.

Maisiwan menduga Mambang Mit mencoba mendepak dirinya karena merupakan salah satu dari 8 DPC se- Riau yang mendorong dan mengusulkan ke DPP agar dilakukan Musdalub DPD Demokrat Riau."Yah, saya bersama 7 DPC lainnya yaitu Bengkalis, Pekanbaru, Rohul, Rohil, Siak, Pelalawan, Kampar beberapa waktu lalu telah membuat pernyataan tertulis untuk mendesak DPP agar dilakukan Musdalub, ini merupakan bentuk mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Mambang Mit, dan gara-gara ini kemaren saya dipanggil,"terang Maisiwan.

Kemudian soal Muscab, menurut Maisiwan, peserta Muscab kemaren itu diikuti oleh pengurus PAC yang tidak lagi memegang SK yang sah alias PAC-PAC siluman makanya Muscab itu tidak sah."Pengurus PAC yang mengantongi SK yang sah itu yang hadir disini sekarang, sementara yang ikut Muscab kemaren itu semuanya siluman, ada saksinya bahwa SK mereka diterbitkan secara fiktif, itu kami tahu siapa yang melakukannya yaitu saudara Syamsurizal alias acoy mantan wakil sekretaris DPD zamannya pak Tamsir Rahman dulu,"ujar Maisiwan lagi.

Sementara itu, beberapa pengurus PAC demokrat yang hadir saat itu sangat menyayangkan atas terjadinya kekisruhan ini."Setahu kami, kami belum pernah diberhentikan dari pengurus PAC, tapi kenapa saat Muscab kemaren kami tidak diundang, padahal kita baru saja melakukan verifikasi faktual di KPU, dan saat verifikasi semua dokumen itu yang dipakai SK kita semua, jadi kalau begini, verifikasi kemaren itu tidak sah karena kita-kita ini sudah tidak lagi dianggap,"ujar Bambang ketua PAC Kuantan Mudik bersama ketua PAC lainnya.

Sebenarnya kata Bambang yang terzalimi oleh Mambang Mit saat ini yakni pengurus PAC. Karena mereka yang telah membesarkan partai selama ini dianggap tidak syah demi kepentingan petinggi Demokrat Riau. " Kalau mau mengganti orang itu sah-sah saja, tapi sesuai aturan lan, biar partai tidak pecah dan mundur,"ujarnya.

Hal yang sama diamini PAC Demokrat Benai, Duski Mansyur yang juga anggota DPRD Kuansing menyatakan kekecewaannya terhadap DPD Demokrat Riau."Kita sudah berupaya keras dalam membesarkan partai ini, selama ini mereka itu tidak ada membantu kita, terutama dari segi finansial, eh, malah kita diperlakukan seperti ini, seharusnya mereka itu memberikan pembinaan kepada kita,"ujarnya. ( idi susianto )


 

Berita Lainnya

Index