Diperkirakan Merugi, Pembangunan Hotel Perlu Dipertimbangkan

 Diperkirakan Merugi, Pembangunan Hotel Perlu Dipertimbangkan
Maket rencana pembangunan hotel oleh Pemkab Kuansing. ( isa )


TELUK KUANTAN - Tahun anggaran 2013 ini, Pemkab mengalokasikan membangun hotel bintang 3, bahkan sebelumnya Pemkab sudah mengalokasikan dana untuk studi kelayakan.
Terkait hal ini, anggota DPRD Kuansing, Aherson, S.Sos, Kamis ( 17/1 ), meminta Pemkab mempertimbangan dengan matang rencana ini. Secara pribadi dan kelembagaan, Aherson bukan bermaksud menentang terkait rencana Pemkab tersebut, namun dirinya meminta Pemkab Kuansing benar-benar mempertimbangkan segala sesuatunya termasuk biaya operasional nantinya yang diyakini akan membebankan APBD.

"Saya sangat meyakini kalau hotel ini nanti pasti akan merugi dan membebankan APBD, nah kalau mau membangun juga, maka yang harus dipikirkan bagaimana kerugian atau beban itu sekecil mungkin,"ujar Aherson.

Salah satu kiat yang dapat dilakukan kata Aherson,  menekan kerugian ini, seperti menurunkan kelasnya dari bintang 3 menjadi hanya bintang 2 atau bekerjasama dengan menggandeng investor dan sebagainya.

Prediksinya bahwa hotel ini akanmerugi, berdasarkan tingkat hunian di Kuansing ini terbilang masih rendah, hanya pada momen-moment tertentu saja seperti saat pacu jalur yang tingkat huniannya meningkat."Sekali lagi tolong dicatat yah, saya bukan menentang rencana ini tapi hanya meminta untuk mempertimbangkan secara matang karena hotel ini akan membutuhkan biaya operasional yang cukup besar,"ucapnya mengulangi.

Selanjutnya politisi partai Demokrat ini memandang pembangunan hotel ini lebih bagus dibangun di kawasan areal danau Kebun Nopi tetapi dengan konsep yang berbeda yaitu seperti membangun bungalow."Kalau menurut saya lebih bagus dibangun bungalow di areal danau kebun nopi mungkin lebih bermanfaat tentunya dengan orientasi disana bisa dimanfaatkan untuk diadakan berbagai acara seperti pelatihan-pelatihan maunpun out bond dan sebagainya,"tutur Aherson.

Sementara itu Sekda Kuansing, Drs H Muharman, M.Pd diruang kerjanya, Jumat ( 18/1 ) mengaku masih ada perbedaan persepsi antara DPRD dan Pemkab soal rencana pembangunan hotel tersebut.

Menurut Sekda, rencana pemkab untuk membangun hotel ini karena memang suatu kebutuhan sebab hingga saat ini belum ada hotel yang cukup refresentatif di kota Taluk Kuantan. Sementara pihaknya sering menerima tamu seperti tamu dari pusat maupun provinsi.

"Selama ini kita sering menerima tamu seperti Dirjen dan tamu lainnya dari pusat mereka terkadang harus pulang ke Pekanbaru, karena disini tidak ada penginapan yang cukup refresentatif, jadi ini memang sudah kita anggap sebagai kebutuhan,"ujar Sekda.

Namun demikian menurut Sekda, pihaknya tetap akan mempertimbangkan kembali bagaimana agar hotel ini nantinya tidak sampai membebankan APBD kalau pun harus membebani APBD bagaimana supaya nilainya diperkecil sesuai masukan dari Aherson sebelumnya.

"Yah, kalau memang bintang tiga nantinya akan sangat besar membebani APBD tentu bisa kita turunkan kelasnya jadi bintang 2 atau bintang satu, nanti akan ada kajian kesana, yang jelas rencana pembangunan hotel ini memang sangat kita butuhkan saat ini termasuk juga menjalin kerjasama dengan pihak ketiga untuk pengelolaannya nanti,"ujar  Sekda.

 

Mengenailayak tidak layaknya hotel ini ujar Sekda sudah dikajioleh tim ahli dari berbagai disiplin ilmu, dan merekomendasikan bahwa pembangunan hotel ini cukup layak. Namun tentu saja pandangan-pandangan dan pendapat lain akan diperhatikan, agar pembangunan hotel mendapatkan dukungan semua fihak. ( isa )

 

Berita Lainnya

Index