Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Masyarakat Koto Sentajo Pertahankan Tradisi Berdzikir

Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Masyarakat Koto Sentajo Pertahankan Tradisi Berdzikir
Warga desa Koto Sentajo menggelar tradisi berzikir memperingati Maulid Nabi. ( ktc/yus )

SENTAJO RAYA – Ditengah era modernisasi, warga desa Koto Sentajo kecamatan Sentajo Raya masih mempertahankan tradisi berzikir memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Warga desa ini menggelar tradisi berzikir di Mesjid Raudhatul JannahKoto Sentajo. Tradisi berzikir ini digelar warga setempat ratusan tahun lalu.

 
Menurut Ajid (72),  salah seorang anggota dzikir, tradisi ini merupakan budaya Islami yang hingga saat ini masih langgeng dan terus digelar setiap memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Isi dari lantunan lagu yang terkandung dalam dzikir ini berisikan sejarah panjang kepemimpinan Baginda Rasullulah serta berisikan pantun nasehat bagi umat islam dalam kehidupan menuju alam akhirat.

Sementara Kepala Desa Koto Sentajo, Heprianto menuturkan, acara berdzikir hingga kini di Desa Koto Sentajo Kecamatan Sentajo Raya masih tetap dilestarikan karena acara ini merupakan warisan budaya dari nenek moyang yang sudah berumur ratusan tahun.

" Kami setiap tahunnya akan tetap melaksanakan kegiatan Dzikir ini. Acara ini memang sangat meriah sekali karena dalam pantun yang berisikan pengajaran bagi kita semua dalam menempuh hidup dan persiapan kita menuju akhirat kelak. adapun syair ini juga di iringi gendang dan pantun ataupun syairnya juga berbalas- balasan,"ujarnya.

Ditambahkan Heprianto, semua perangkat desa serta anggota BPD dan semua masyarakat hadir dalam agenda ini karena sudah merupakan tradisi yang sudah mendarah daging ditengah-tengah masyarakat. Selain itu dengan adanya acara dzikir ini bertujuan untuk menjalin hubungan silaturahmi antar sesama.

Sedangkan untuk komsumsi acara dzikir ini tambah Heprianto, para kaum ibu diperintahkan untuk mengantarkan nasi serta makanan." Mudah-mudahan tradisi ini akan tetap bisa dipertahankan. Biasanya acara ini dimulai pada pagi hari dan istirahat untuk shalat dzuhur dilanjutkan makan bersama, setelah usai makan kemudian dilanjutkan menjelang shalat ashar," tukasnya.

Penuturan yang sama juga dikatakan Darman Ketua BPD Koto Sentajo. Ia sangat mengapresiasi digelarnya acara dzikir ini.”  Kita sangat bangga akan tradisi ini karena tradisi dzikir ini hingga kini masih bisa kita pertahankan dan diharapkan juga para generasi muda untuk mempelajari dan bergabung agar budaya dzikir ini ada generasi penerusnya sehingga budaya ini akan tetap bisa dipertahankan,” tutup Darman. ( yus)

Berita Lainnya

Index