FKUB dan YBIN Gelar Dialog Kerukunan Umat Beragama Dalam Bingkai NKRI

FKUB dan YBIN Gelar Dialog Kerukunan Umat Beragama Dalam Bingkai NKRI
Dialog kerukunan umat beragama dalam bingkai NKRI di aula kemenag Kuansing. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Kuansing bekerjasama dengan Yayasan Bertuah Insan Negeri ( YBIN , Kamis ( 24/11/2016 ) menggelar dialog kerukunan umat beragama dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).

Dialog yang diikuti 80 peserta itu dilaksanakan di aula kantor Kementrian Agama Kabupaten Kuantan Singingi menghadirkan narasumber Bupati Kuansing diwakili Kepala Badan Kesbangpol, Drs Linskar, Kapolres Kuansing, AKBP Dasuki Herlambang, Kepala Kantor Kementrian Agama Kuansing, Erizon Efendi dan Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Kuansing, Drs Saperli.

Dialog ini dihadiri pemuka agama Islam, Katolik,Protestan dan Budha yang ada di Kuansing.

Ketua MUI Kuansing menjelaskan, Islam sangat mendukung kerukunan umat beragama, bahkan dicontohkan dengan baik oleh Nabi Muhammad SAW. Satu ketika ujarnya beri contoh, saat ada iringan jenazah orang Yahudi lewat didepannya, Nabi Muhammad AW berdiri sebagai penghormatan terhadap seorang dari sisi manusiawi. Begitu juga Nabi Muhammad menyuapi seorang tua Yahudi yang sedang sakit-sakitan.

"Ada juga ayat yang menegaskan, bahwa bagi mu agama mu bagi Kami agama Kami sebagai bentuk rasa saling menghormati yang begitu dalam,"ujarnya.

Dalam konteks kehidupan kebangsaan ujarnya, MUI sudah pula mengeluarkan Ijtima tahun 2009 tentang kebhinekaan dan mendukung NKRI. " Jadi jauh hari MUI sudah meneguhkan sikap menjunjung tinggi kebhinekaan dan NKRI, ada lima butir dalam Ijtima tersebut,"ujarnya.

Sementara itu Kapolres Kuansing, menyatakan, sangat kagum dengan toleransi antar umat beragama di Kuansing. Walaupun Kuansing mayoritas muslim, didaerah ini terdapat gereja agama Kristen dan Vihara.

" Ini bukti bahwa kerukunan demikian baik di Kuansing,"ujarnya.

Kapolres juga mengimbau agar kerukunan umat beragama tercipta terus dengan baik, maka saling menghormati harus terus ditegakkan. " Jangan masuk ke ranah orang lain yang belum tentu Kita mengerti apalagi masalah agama, karena ini akan menimbulkan masalah, serahkan kepada yang ahli,"ujarnya.

" Kalau ada masalah keagamaan serahkan ke ahli masing-masing agama. Jangan dikomentari yang tidak Kita ketahui karena itu akan menyulut hal-hal yang tidak diinginkan, kalau masalah ketersinggunan agama sangat beragam dan sulit dicerna. Ada yang karena tersinggung rela mengorbankan darah, maka Kita harus hati-hati memberikan komentar apalagi untuk masalah agama yang tidak menjadi keyakinan Kita atau agama orang lain,"ujarnya.

Demikian pula Kepala Kantor Kementrian Agama Kuansing, Erizon Efendi, dirinya menegaskan bahwa NKRI dan kebhinekaan merupakan komitmen kebangsaan yang dijunjungi tinggi seluruh penganut agama di Indonesia. (isa )

Berita Lainnya

Index