Kadis Peternakan Kuansing : Dont Cry For Me Kuansing

Kadis Peternakan Kuansing : Dont Cry For Me Kuansing
Marhumala Pontas saat melihat usaha peternakan warga di desa Muara Bahan. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Rabu ( 16/11/2016 ) lalu, Kadis Peternakan Kuansing, Marhumala Pontas menghadiri ulang tahun berdirinya pasar ternak di desa Simpang Raya kecamatan Singingi.

Dalam kesempatan itu, Kadis Marhumala sempat berujar dont cry for me Kuansing kepada peternak sehubungan mulai tahun 2017 yang akan datang Dinas Peternakan bersatu dalam bidang pertanian. " Kepada peternak saya sampaikan dont cry for me Kuansing, jangan bersedih, menjadi dinas sendiri atau bidang dalam dinas pertanian kedepannya, Kita dukung agar sektor peternakan bertambah maju,"ujarnya, Kamis ( 17/11/2016 ) kemaren.

" Sebelum acara Saya sempat ditanya bagaimana nanti bidang peternakan pak, termasuk pengelolaan pasar ternak, banyak yang tanya. Saya bilang jangan ragu. Kita harus berprasangka positif, harus mendukung dan harus maju lebih baik lagi, pimpinan tentu sudah memperhitungkan,"ujarnya menambahgkan.

Menurutnya, pasar ternak desa Simpang Raya memang cukup menjanjikan. Setiap minggu nilai transaksi sudah mencapai 1.6 Milyar. Sejak berdiri tahun 2013 lalu hingga sekarang, sudah 3.004 ekor ternak yang terjual, sedang yang dipajang sebanyak 7.085 ekor.

" Mengapa ada yang tidak lalu, karena ada yang muda. Mungkin petani Kita butuh uang lalu membawa ke pasar ternak untuk dijual namun belum dibutuhkan pembeli,"ujarnya.

Karena transaksi sudah besar, pembeli dan penjual meminta dinas peternakan mengajak BRI mendirikan BRI dilokasi. " Namun untuk sementara pihak BRI mengirimkan mobil kas keliling. Alhamdulillah sangat membantu sekali,"ujarnya.

Diluar itu katanya, potensi usaha peternakan di Kuansing begitu besar. Kuansing mampu menampung empat ratus ribu ekor ternak besar, sekarang baru 24 ribu ekor. " Baru kecil potensi yang tergarap, Kita bisa jadi penghasil ternak terbesar di Riau,"ujarnya.

Potensi karena Kuansing memiliki 245 ribu hektare areal kebun kelapa sawit yang dapat menjadi lokasi peternakan. " Kan sejumlah bagian kelapa sawit dapat diolah menjadi pakan ternak, itu sekarang sedang Kita konsep dan kenalkan ke masyarakat dan perusahaan,"ujarnya.

Lanjut Marhumala, dirinya yakin sektor peternakan akan tetap mendapat perhatian pemerintah daerah kedepan, walaupun tidak lagi menjadi dinas tersendiri. Karena itu dirinya selalu memotivasi masyarakat dan peternak untuk tetap bersemangat. " Pasalnya sebagian besar masyarakat Kuansing juga memiliki hewan ternak, minimal istilahnya untuk kecio ( tabungan ), untuk uang kuliah anak, dan kebutuhan yang butuh dana besar,"pungkasnya. ( isa )

 

Berita Lainnya

Index